SURABAYA (Wartatransparansi.com) – Surabaya berkomitmen untuk menjadi pelopor revolusi transportasi yang cerdas, inklusif, dan berkelanjutan di Indonesia. Dibuktikan melalui program Inovasi Suroboyo (Inovboyo) kategori Perhubungan.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bapendalitbang) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajat mengatakan, inovasi transportasi di Kota Pahlawan sudah dimulai sejak 2018. Suroboyo Bus telah menjadi fenomena global dengan sistem pembayaran revolusioner menggunakan sampah plastik.
Dengan skema 5 botol plastik setara satu tiket bus, inovasi ini tidak hanya berhasil mengurangi sampah plastik di kota, tetapi juga membuat transportasi umum lebih terjangkau. Hasilnya, jumlah penumpang melonjak 3,37 kali lipat dari 513.142 orang (2018) menjadi 1.729.758 orang (2023).
Irvan juga mengungkap, bahwa di balik kemudahan berlalu lintas Surabaya, terdapat 238 mata elektronik yang terus memantau kondisi jalan 24/7. Sistem SITS dengan 180 sensor kamera traffic mampu mengatur lampu lalu lintas secara adaptif. Lampu merah-hijau menyesuaikan dengan kepadatan kendaraan secara real-time. Dampaknya sangat signifikan, waktu tempuh berkurang rata-rata 15-20 persen konsumsi bahan bakar hemat hingga 12 persen, dan tingkat stres pengendara menurun drastis.
“Kami juga mengembangkan sistem kendali bus Priority untuk efisiensi berkendara, semakin mengoptimalkan mobilitas di Kota Surabaya,” kata Irvan, Kamis (17/7/2025).
Kota Surabaya, sebutnya, menjadi kota pertama di Indonesia yang menerapkan E-Tilang sejak 2017. Dengan 53 kamera ETLE dan 5 unit mobile, sistem ini mampu menangkap 200-300 pelanggaran per hari secara otomatis.
Dalam hal menerapan tranportasi inklusif, Pemkot Surabaya merangkul semua masyarakat, termasuk mereka penyandang disabilitas. Irvan menyebut bahwa ada beberapa aplikasi yang dibuat khusus untuk difabel, di antaranya inovasi PAGODA (Pengembangan Aplikasi Go-Bis untuk Pengguna Difabel) memungkinkan tunanetra menggunakan transportasi umum dengan mudah.
“Adapula aplikasi Go-BIS ini dilengkapi fitur suara yang menginformasikan posisi bus real-time dan memungkinkan pembelian tiket,” imbuhnya.
Fsilitas ramah difabel terintegrasi di seluruh moda transportasi umum, didukung oleh halte ramah difabel dengan ramp, guiding block, dan railing khusus, serta papan informasi Braille di dalam bus dan halte. Bahkan, papan petunjuk arah rute disertai huruf Braille turut membantu warga inklusi.