Pemkot Surabaya Kembangkan 32 Inovasi Sosial dari Dinas hingga Kecamatan

Pemkot Surabaya Kembangkan 32 Inovasi Sosial dari Dinas hingga Kecamatan
Segudang inovasi bermanfaat dimiliki oleh Pemkot Surabaya untuk memudahkan pelayanan kepada warganya.

SURABAYA (Wartatransparansi.com) – Segudang inovasi bermanfaat dimiliki oleh Pemkot Surabaya untuk memudahkan pelayanan kepada warganya. Tercatat, saat ini ada 32 inovasi digunakan di setiap layanan publik, di seluruh jajaran Perangkat Daerah (PD) mulai dari tingkat dinas hingga kecamatan.

Inovasi terdiri dari berbagai sektor, mulai dari sektor Ekonomi, Teknologi Informasi, Administrasi Kependudukan (Adminduk), Kesehatan, Sosial, Pendidikan, Lingkungan, Ketentraman dan Ketertiban, Budaya, Kepemudaan, Perdagangan, Tata Ruang, Ketenagakerjaan, Perhubungan, Pelayanan Publik, Pekerjaan Umum, dan sebagainya.

Menurut Wali Kota Eri Cahyadi, berbagai inovasi itu terus dikembangkan oleh Pemkot Surabaya. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang lebih baik dan berdampak pada kesejahteraan warga.

Setiap inovasi, baik yang dimiliki oleh pemkot maupun warga Surabaya, kata Eri, harus bisa berdampak jangka panjang. “Kita berharap bahwa semua inovasi itu bisa berdampak. Misalnya percepatan pelayanan publik, dan juga untuk menurunkan kemiskinan,” katanya, Senin (14/7/2025).

Untuk itu, dia mengajak seluruh jajaran di pemkot dan masyarakat Kota Surabaya agar mengikuti ajang Inovasi Surabaya (Inovboyo) 2025. Ajang yang digelar pemkot melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya ini, menjadi peluang untuk jajaran pemerintah kota dan masyarakat berkontribusi dalam pembangunan Kota Pahlawan.

Disebutkan bahwa inovasi-inovasi yang lahir di Kota Surabaya itu harus mengutamakan tujuh poin penting. Di antaranya, menurunkan kemiskinan, menurunkan angka kematian ibu dan anak, stunting, mengurangi pengangguran terbuka dengan membuka lapangan pekerjaan, menurunkan gini rasio, meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dan meningkatkan perekonomian Surabaya.

“Jadi semua inovasi ini tujuannya adalah tujuh ini. Alhamdulillah yang harusnya turun, kita di Surabaya berhasil turunkan (kemiskinan, kematian ibu dan anak, stunting, dan gini rasio) semua. Yang harusnya naik, IPM juga naik. Jadi tujuan inovasi adalah itu di Surabaya,” tandasnya.

Selaun itu, Eri tak lupa mendorong anak muda untuk ikut berperan aktif dalam mengembangkan inovasi di Kota Surabaya. Karena, melalui lomba Inovboyo sebelumnya, Kota Surabaya berhasil meraih peringkat pertama Kota Terinovatif dalam Ajang Innovative Government Award (IGA) 2024 yang digelar oleh Kemendagri RI. Capaian ini, sebutnya, tidak akan bisa diraih oleh Pemkot Surabaya, jika tidak melibatkan seluruh elemen masyarakat dan anak muda Kota Surabaya.

“Sama seperti tahun lalu, jadi kemarin kita banyak melibatkan anak muda untuk menggerakkan inovasi, apa sih yang ingin dilakukan anak muda untuk Surabaya. Karena buat saya, menggerakkan anak muda itu luar biasa,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bappedalitbang Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad mengatakan, Inovboyo 2025 bukan sekadar lomba inovasi, akan tetapi juga sebagai wadah untuk masyarakat dan jajaran PD di lingkungan pemerintah kota untuk menuangkan ide, serta berpartisipasi dalam pembangunan Kota Surabaya.

Dijelaskan, lomba Inovboyo 2025 memiliki visi yang terdiri dari tiga pilar transformasi masa depan Kota Surabaya. Pilar pertama, yaitu menciptakan “Demokratis Inovasi: Setiap Warga adalah Inovator”. Pada pilar ini, ia menyebut, setiap lapisan masyarakat memiliki suara dan ruang untuk berkontribusi berinovasi untuk kemajuan kota.

Pilar kedua, “Ekonomi Sirkular dan Berkelanjutan”. Adanya Inovboyo, akan melahirkan inovasi-inovasi yang mentransformasi Surabaya menjadi kota Circular Economy Champion ke depannya.

Ketiga, menciptakan “Teknologi Humanis: Artificial Intelligence (AI) untuk Kemanusiaan”. Pada pilar ini, Inovboyo akan menjadikan teknologi sebagai alat bantu untuk mendukung berbagai program pemerintahan.

Irvan menyebutkan, adanya AI, internet of things (IoT), dan big data tidak lagi menjadi istilah teknis yang menakutkan, akan tetapi bisa menjadi sahabat keseharian yang bisa digunakan sebagai alat untuk memecahkan masalah riil di tengah masyarakat. Salah satunya seperti inovasi-inovasi berbasis teknologi yang dimiliki oleh Pemkot Surabaya tersebut.

Editor: Wetly