BLITAR, Wartaransparansi.com – Blitar adalah sebuah daerah yang terletak di bagian Selatan Provinsi Jawa Timur yang mempunyai dua wilayah yaitu, Kota Blitar dan Kabupaten Blitar. Kedua wilayah tersebut sering didatangi para peziarah mulai dari orang biasa sampai tokoh besar negeri ini.
Kenapa kok Blitar sampai didatangi orang-orang penting di negeri ini, bahkan luar negeri. Berikut ulasannya yang diambil dari berbagai sumber dan cerita rakyat turun-temurun yang sampai saat ini masih dipercaya.
Kata Blitar adalah sebuah nama yang diambil dari kata Bali Tar-tar ketika Raden Wijaya mengusir prajurit kekaisaran Mongol dari Gelang-gelang Kediri. Pasukan Tar-tar yang kalah akhirnya melarikan diri kearah Selatan.
Sedangkan pasukan Raden Wijaya yang dipimpin Nilasuwarna dengan berteriak “Bali Tar-tar, Bali Tar-tar, mendengar teriakan itu, prajurit Kekaisaran Mongol kocar-kacir berlari kearah selatan menuju Sungai Brantas.
Atas jasanya mengusir Pasukan Tar-tar di wilayah selatan, Nilasuwarna diberikan hadiah untuk mengelola hutan dibagian selatan dan diberi nama Balitar dari kata Bali Tar-tar (terusirnya pasukan Tar-tar dari jawa) yang lambat laun menjadi Blitar.
Sementara itu menurut almarhum, Bambang Mardiono alias Mbah Gudel juru kunci Istana Gebang Kota Blitar menyebut, Blitar adalah Bumi Laya Ika Tantra Adi Raja (tempat peristirahatan terakhir para raja zaman dahulu). Sebab di Blitar banyak sekali candi masa pada era Majapahit dan menjadi tempat pendharmaan raja terdahulu.
Pada cerita rakyat yang saat ini masih dipercaya oeh masyarakat, ada 3 tempat di Blitar yang sering disinggahi para peziarah dengan tujuan tertentu, mulai dari orang biasa, para spiritualis, pejabat dan tokoh penting, bahkan ada juga dari luar negeri. Biasanya mereka akan mendatangi 3 tempat ini, diantaranya Candi Palah Penataran, Makam Bung Karno dan Candi Simping.
Mereka menganggap tempat tersebut mempunyai aura mistis jejak residual energi yang positif yang tertinggal dari para leluhur. Ditempat itu menurut para peziarah, mereka bisa mengenang tentang perjuangan dan pengorbanan para pendahulu dalam perjalanan spiritualnya untuk kembali menuju ke nirwana.
I. Candi Palah Penataran
Di sebelah utara kota Blitar terdapat sebuah Candi Palah yang dikenal dengan nama Candi Penataran yang terletak di Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar. Candi ini merupakan sebuah kompleks candi Hindu Siwaitis yang termegah dan terluas di Jawa Timur, yang terletak di lereng barat daya Gunung Kelud.
Dibangun oleh Raja Srengga dari Kerajaan Kediri sekitar tahun 1200 Masehi dan berlanjut digunakan sampai masa pemerintahan Wikramawardhana, Raja Kerajaan Majapahit sekitar tahun 1415. Relief pada bangunan candi ini menggambarkan berbagai macam binatang, seperti singa, angsa, merak, burung garuda, babi hutan, dan kera.
Peziarah biasanya mendatangi komplek Candi Penataran pada waktu bulan purnama. Malam bulan purnama dianggap memiliki energi spiritual yang tinggi, sehingga sering digunakan untuk meditasi dan berdoa. Candi Penataran juga dipercaya sebagai pusat spiritual nusantara yang sering didatangi para raja dan sultan dari berbagai penjuru nusantara.
II. Makan Bung Karno
Makam Sang Proklamator pendiri Bangsa Indonesia terletak di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar. Makam Bung Karno (MBK) sering kali dikunjungi oleh tokoh negeri ini, baik itu tokoh nasional, pejabat negara dan tokok internasional.
Soekarno lahir di Peneleh, Surabaya, Provinsi Jawa Timur 1 Juni 1901. Soekarno meninggal dunia pada 21 Juni 1970 di RSPAD Gatot Subroto Jakarta dan disemayamkan di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Jawa Timur.