Selain belajar ilmu agama dan politik, Soekarno juga pernah mendalami ilmu spiritual. Konon Soekarno mempunyai beberapa guru diantaranya yang paling terkenal, H.O.S. Tjokroaminoto, Raden Mas Panji Sosrokartono, Datuk Mujib, Syekh Yusuf, KH. Ahmad Dahlan, KH. Hasyim Asy’ari. Di Kota Blitar sendiri, Bung Karno sendiri juga mempunyai guru spiritual yang dikenal dengan nama Mbah Bendo.
Almarhum Kyai Alif Ahmad Kasan disemayamkan di Kelurahan Bendo, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar. Selain menjadi guru Bung Karno, Mbah Bendo juga merupakan guru spiritual Supriadi (tokoh PETA).
Menurut peziarah yang enggan disebutkan namanya, di Komplek Makam Bung Karno terdapat energi yang sangat kuat. Banyak pengunjung yang datang dengan harapan mendapatkan berkah atau doa yang terkabul setelah berziarah.
Dari cerita yang berkembang di masyarakat adalah tentang kehadiran sosok Bung Karno dalam mimpi kepada para pengunjung. Mereka mengaku mendapatkan pesan-pesan khusus dari Sang Proklamator Soekarno.
Masyarakat menganggap Bung Karno masih hidup, yang mati hanya jasadnya saja, tetapi rohnya masih hidup. Tak pelak banyak peziarah yang datang khusus pada malam hari untuk memanjatkan doa-doa yang mustajab ke tempat tersebut.
III. Candi Simping
Di Selatan Makam Bung Karno tepatnya di Desa Sumberjati, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, terdapat sebuah candi yang bernama Candi Simping. Berbeda dengan Candi Penataran dan Makam Bung Karno, Candi Simping ini jarang dikunjungi oleh para tokoh negeri
Diketahui, berdasarkan kitab negarakertagama candi yang berlokasi di Desa Sumberjati ini di bangun pada masa Kerajaan. Candi ini berfungsi sebagai tempat pendharmaan Raden Wijaya, raja pertama Kerajaan Majapahit yang wafat tahun 1309 Masehi.
Raden Wijaya adalah pemuja Dewa Siwa dan beliau dianggap sebagai penyelamat dunia, sehingga arca perwujudan raja pertama Majapahit ini disebut dengan arca Harihara, yakni perpaduan antara Wisnu dan Siwa. Hari adalah nama lain dari Wisnu, sedang Hara adalah sebutan lain dari Siwa.
Masyarakat meyakini Candi Simping sebagai tempat pendharmaan Kertarajasa Jayawardana Raja Majapahit pertama ada jejak residual energi yang tertinggal yaitu kesaktian raja dan kejayaan raja Majapahit ini. Ini sangat diyakini oleh masyarakat sekitar, tetapi belum banyak diketahui orang luar, maka pantas candi ini kurang terkenal.
Padahal di komplek candi ini, terletak lingga yoni bergambar kura-kura yang aneh. pada bagian bawah lingga untuk menancapkan ke yoni ini tidak berbentuk silinder, tetapi segi empat, sedangkan dibagian atas persegi delapan.
Menurut cerita tutur, disitulah terdapat residual energi masa lampau yang sangat luar biasa yang tertinggal. Tak jarang pada waktu tertentu dikunjungi oleh para spiritualis.
Berziarah ke Blitar tak lengkap rasanya bila tidak mendatangi ketiga tempat tersebut. Ketiga tempat itu menurut cerita rakyat sebagai pelengkap seseorang yang datang berziarah ke Blitar dengan niat dan hajat tertentu. (*)