Eri menyampaikan, program digitalisasi yang dimiliki oleh Pemkot Surabaya ini bisa direplikasi oleh kabupaten/kota lain, termasuk Pemkot Lubuk Linggau.
Menurutnya, keberhasilan Surabaya mencapai target PAD adalah menerapkan kontrak kinerja kepada setiap Kepala PD di lingkungan pemkot. “Jadi dia (Kepala PD) punya kontrak kinerja termasuk pendapatan, kalau tidak tercapai ya dipersilahkan mundur. Kami juga menjalin kerjasama dengan stakeholder seperti kantor pajak, kejaksaan, hingga kepolisian,” sebutnya.
Di akhir diskusi, Eri mempersilakan Wali Kota Lubuk Linggau untuk bisa mereplikasi program atau aplikasi yang dimiliki oleh Pemkot Surabaya untuk diterapkan di Pemkot Lubuk Linggau.
“Jadi nanti mungkin Pak Wali ingin melihat lebih detil bisa menugaskan jajarannya ke sini (Surabaya) sehingga nanti Pak Wali bisa punya data dan tidak menggunakan cara manual lagi. Karena data manual itu bisa diutak-atik, kalau digitil kan ada tidak bisa,” ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Rachmat Hidayat mengatakan, bahwa beberapa program yang dimiliki Pemkot Surabaya menarik untuk direplikasi di Kota Lubuk Linggau. Karena itu, dia akan segera mengirim tim untuk belajar langsung ke Kota Surabaya.
“Mungkin dalam waktu dekat akan saya kirim para programer untuk aplikasi yang sudah disiapkan Pemkot Surabaya, dan itu bisa menjadi dasar, karena Lubuk Linggau dengan visi ‘Linggau Juara, Maju Kotanya, Sejahtera Masyarakatnya’ ini (aplikasi) akan menjadi database kita untuk membangun Kota Lubuk Linggau dan mensejahterakan masyarakat,” tandasnya. (*)