Kunjungan Gibran di Banyuwangi Turun ke Ladang, Pasar, dan Pesantren

Kunjungan Gibran di Banyuwangi Turun ke Ladang, Pasar, dan Pesantren
Wapres Gibran Rakabuming Raka melakukan kunjungan ke Banyuwangi di dampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa

BANYUWANGI, WartaTransparansi.com – Kunjungan Kerja Wakil Presiden Republik Indonesia (RI), Gibran Rakabuming Raka selama dua hari di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, pada Senin dan Selasa, 23–24 Juni 2025.

Dalam kunjungan ini, Gibran hadir bukan hanya sebagai pejabat negara, melainkan juga sebagai pendengar dan penggerak yang menyapa langsung denyut kehidupan rakyat, dari ladang pertanian, UMKM, hingga lingkungan pesantren.

Wapres tiba di Bandara Banyuwangi sekitar pukul 08.52 WIB, disambut oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin, Kapolda Jatim Irjen Pol Nanang Avianto, serta jajaran kementerian seperti Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Wamen BUMN Aminuddin Ma’ruf.

Mengawali agendanya, Gibran langsung menuju Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, lokasi PT Industri Gula Glenmore (IGG) milik PTPN XII dan XI. Di sana, ia turut memanen tebu bersama para petani. Momen tersebut menjadi simbol bahwa pemerintah hadir hingga ke akar pembangunan nasional, yakni pertanian.

“Panen ini bukan hanya kegiatan seremonial, melainkan penegasan bahwa ketahanan pangan dimulai dari lapangan,” ujar Gibran.

Selanjutnya, Wapres menyapa ribuan warga di RTH Maron, Kecamatan Genteng, yang merupakan peserta program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) binaan PNM. Dialog terbuka pun digelar, membahas kemandirian ekonomi perempuan, daya tahan UMKM, dan akses modal usaha.

“Saya percaya, emak-emak adalah fondasi ekonomi keluarga. Negara harus hadir memfasilitasi dan mendorong,” tutur Gibran dalam interaksinya.

Misi sosial turut menjadi bagian penting dalam kunjungan ini. Gibran menghadiri santunan anak yatim dan bersilaturahmi dengan para santri dan kiai di Ponpes Mambaul Ulum, Kecamatan Muncar. Ia menekankan bahwa pesantren memiliki posisi sentral dalam pembangunan karakter bangsa.

Penulis: Nur Muzayyin