Ia menyampaikan apresiasinya atas semangat para pelajar yang memilih berorganisasi di tengah banyaknya godaan era digital.
“Mengambil bagian di IPNU dan IPPNU tentu bukan pilihan yang mudah. Harus rela mengurangi waktu bersenang-senang, menggantinya dengan musyawarah, program kerja, dan diskusi nilai,” ucapnya.
Konfercab ke-25 ini diharapkan menjadi momentum konsolidasi sekaligus regenerasi kepemimpinan yang akan membawa IPNU dan IPPNU Kota Kediri semakin relevan dengan kebutuhan zaman. Gus Qowim juga menekankan pentingnya evaluasi dalam proses organisasi.
“Yang baik diambil, yang kurang diperbaiki. Itulah dinamika,” ujarnya.
Acara ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh organisasi pelajar dan kepemudaan NU, antara lain Ketua PC Fatayat NU Kota Kediri Dewi Nafi’ah, Pimpinan Wilayah IPNU Jawa Timur Muhammad Rafli, Pimpinan Wilayah IPPNU Jawa Timur Aisyah Nur Afifah, serta Ketua GP Ansor Kota Kediri Baihaqi Nabilunnuha. Hadir pula Kepala MAN 2 Kota Kediri, Nursalim, sebagai tuan rumah acara.
Di akhir sambutannya, Gus Qowim mengajak peserta Konfercab untuk tetap menjaga semangat belajar dan menjunjung tinggi budaya lokal sebagai bagian dari jati diri pelajar Nahdlatul Ulama.
“Kalian bukan sekadar pelajar, tapi juga penjaga nilai dan harapan,” tandasnya.(*)