Kediri – Pemerintah Kota Kediri mulai merapikan barisan dalam perang jangka panjang melawan tiga penyakit menular yang masih membayangi: AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria. Melalui Dinas Kesehatan, forum kemitraan lintas sektor kembali diperkuat dalam sebuah pertemuan yang digelar Ruang Joyoboyo Balai Kota Kediri.
Langkah ini bukan sekadar agenda rutin tahunan. Pemerintah kota menargetkan ambisi nasional: eliminasi HIV/AIDS, TBC, dan malaria pada 2030. Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri, dr. Muh. Fajri Mubasysyir, menegaskan bahwa pencegahan dan penanggulangan tiga penyakit menular tersebut tidak bisa dilakukan sendiri.
“Kita harus memperkuat jejaring dan kemitraan, karena eliminasi butuh kerja kolektif,” ujarnya, Rabu, 18 Juni 2025.
Data terbaru hingga triwulan pertama 2025 mencatat, Kota Kediri memiliki 2.780 kasus HIV/AIDS—terdiri dari 2.247 penderita HIV dan 533 AIDS. Untuk TBC, tercatat 393 penderita. Kasus malaria hanya satu, dan itu pun bukan berasal dari wilayah Kediri.
“Itu kasus import. Bukan penularan lokal,” jelas Fajri.
Meski semua puskesmas dan rumah sakit di Kediri sudah menyediakan layanan Perawatan, Dukungan, dan Pengobatan (PDP), tantangan tetap mengadang. Stigma sosial terhadap ODHIV (Orang dengan HIV/AIDS), rendahnya akses terhadap pengobatan ARV, dan minimnya kompetensi tenaga kesehatan soal tata laksana HIV/IMS, menjadi pekerjaan rumah tersendiri.