Fraksi PDIP Magetan Keluhkan Listrik Jebakan Tikus Makan Korban 2 Nyawa

Fraksi PDIP Magetan Keluhkan Listrik Jebakan Tikus Makan Korban 2 Nyawa
Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Magetan Rita Haryati

, kami merasa terpanggil untuk mendorong adanya perubahan pendekatan dalam pengendalian hama pertanian. Kita tidak boleh membiarkan petani berada dalam posisi yang harus memilih antara panen yang gagal atau mempertaruhkan nyawa mereka sendiri.

Penggunaan jebakan listrik bukanlah solusi yang aman dan berkelanjutan, melainkan bentuk keputusasaan akibat minimnya akses terhadap teknologi yang lebih baik. Dan kita harus melihat bersama bahwa kejadian ini bukan hanya sekedar sebuah kecelakaan saja, melainkan sebuah self warning untuk kita bersama bahwa modernisasi pertanian semakin dibutuhkan guna mendapatkan hasil panen yang maksimal sekaligus aman bagi kelestarian lingkungan.

Kami Fraksi PDI Perjuangan DPRD mendorong pemerintah daerah, dinas pertanian, dan seluruh pemangku kepentingan untuk

  1. Menghentikan praktik jebakan listrik melalui regulasi yang tegas dan sosialisasi intensif di tingkat desa.
  2. Menyediakan alternatif modern dan aman, seperti pemanfaatan repelan organic, penggunaan perangkap mekanis otomatis, hingga edukasi penerapan teknologi pertanian berbasis sensor dan digital.
  3. Memberikan pelatihan dan subsidi alat pengendali hama ramah lingkungan kepada kelompok tani agar mereka tidak lagi bergantung pada metode berbahaya.

Kami di DPRD siap mendukung alokasi anggaran dan kebijakan yang berpihak pada keselamatan dan kesejahteraan petani. Pertanian adalah tulang punggung daerah, dan petani adalah pahlawan pangan. “Sudah saatnya mereka mendapatkan perlindungan dan kemudahan dalam menjalankan usaha taninya,” ujar Rita Haryati yang juga Ketua Komisi B ini.

Kami sebagai wakil dari partainya wong cilik, sangat mendorong partisipasi aktif pemerintah dalam segala upaya-upaya peningkatan kesejahteraan petani, tetapi keamanan dan kelestarian lingkungan juga tidak boleh dikesampingkan. Semoga kejadian ini adalah yang terakhir dan tidak membuat generasi kita selanjutnya semakin enggan untuk menjadi petani karena kejadian ini. (*)

Penulis: Rudi Ardy