SURABAYA (Wartatransparansi.com) – Menjelang Tahun Ajaran 2025/2026, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meluncurkan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Jenjang SMAN/SMKN berbasis AI di Kantor Dinas Pendidikan Jatim, Selasa (20/5).
“Dengan dilaunchingnya ini maka menjadi penanda dimulainya proses pendaftaran siswa baru jenjang menengah atas di lingkungan Provinsi Jawa Timur. SPMB berbasis AI ini tetap akan dipandu oleh tim dari ITS, timnya ada di sini,” jelasnya.
Dengan SPMB yang berbasis AI, Gubernur Khofifah berharap seluruh proses SPMB di Jawa Timur akan berjalan lancar obyektif, akuntabel dan berkelanjutan. SPMB berbasis AI diharapkan bisa memudahkan para orang tua pada proses penerimaan murid baru jenjang SMAN/SMKN di Jawa Timur.
*Selain SPMB berbasis AI, Khofifah menambahkan, untuk yang akan bertanya secara langsung tetap akan dilayani melalui telepon dengan membuka 10 nomor. Ada juga via WhatsApp layanan masyarakat 0811 322 777 02 yang bisa dijawab selama 24 jam.
*“Di Kantor Dinas Pendidikan Jatim Jalan Gentengkali maupun UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan di Jalan Jagir membuka help desk dengan jam operasional layanan pukul 08.00-16.00, tanggal 19 Mei – 5 Juli 2025. Artinya dengan segala cara Dinas Pendidikan memberikan pelayanan yang paripurna bagi masyarakat dalam proses SPMB ini,” jelasnya.
“Selain itu, juga terdapat pelayanan informasi dan konsultasi di masing-masing sekolah juga dibuka layanan SPMB dan website spmb.jatimprov.go.id,” imbuhnya.
Oleh karena itu, Gubernur Khofifah berharap para orang tua yang akan melakukan pendaftaran di SMAN/SMKN di wilayah Jawa Timur benar-benar memperhatikan _time line_ tersebut. Sehingga nantinya tidak ada yang tertinggal atau melewatkan tahapan-tahapannya.
“Karena ini kan tahapannya panjang, jadi perlu dicermati tahapan dan tanggalnya, supaya tidak terlewat. Mohon doanya semua mudah-mudahan lancar,” imbuhnya.
Gubernur Khofifah menegaskan komitmen Pemprov Jatim untuk memastikan proses SPMB ini berjalan secara objektif, transparan, akuntabel, berkeadilan, tanpa diskriminasi dan memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh calon murid baru.
“Mari kita kawal bersama agar SPMB tahun ini berjalan lancar dan memberikan kepastian bagi para orang tua dan calon murid baru,” ajaknya.
Di sisi lain Gubernur Khofifah mengungkapkan jumlah lulusan SMP sederajat pada tahun ajaran ini mencapai 682.252 siswa. Sementara daya tampung SPMB untuk SMAN di Jawa Timur sebanyak 126.180 siswa dan untuk SMKN sebanyak 135.216 siswa.
“Daya tampung untuk SMAN dan SMKN di Jatim sebanyak 261.396 siswa atau sekitar 38,31 persen,” ungkapnya.