Wamen Bima Arya juga mengamati kedekatan Wali Kota Eri dengan pemuda Surabaya dalam acara YCC. Ia menilai respons antusias pemuda terhadap Wali Kota Eri menunjukkan pengakuan atas ruang yang telah diberikan. Rencana pembangunan creative hub oleh Wali Kota Eri juga dipandang positif sebagai wadah bagi partisipasi pemuda dalam pembangunan kota.
“Dari momen YCC ini, saya melihat kedekatan Cak Eri dengan anak-anak muda. Setiap Cak Eri bicara, anak-anak muda histeris. Cak Eri juga bercerita akan membangun creative hub untuk anak-anak muda dan itu sangat bagus. Anak muda harus punya ruang untuk pembangunan kotanya. Surabaya mantap!” serunya.
Sementara itu, Wali Kota Eri Cahyadi berbagi refleksi masa mudanya dan menekankan pentingnya menciptakan peluang. Ia juga mengungkapkan kebanggaannya terhadap potensi pemuda Surabaya yang mencapai 60 persen usia produktif dengan berbagai komunitas yang luar biasa.
“Ada Karang Taruna mulai diajarkan untuk berusaha, forum belajar anak muda, partisipasi anak muda dalam perencanaan masa depan, dan kontribusi anak muda untuk Kota Surabaya yang lebih layak huni,” jelasnya.
Eri juga memaparkan berbagai program pemberdayaan pemuda di Surabaya, seperti Musrenbang Pemuda di tiap kelurahan, rencana pembangunan creative hub di tiap kecamatan, dan menjadikan eks Hi-Tech Mall sebagai pusat berkumpulnya komunitas anak muda juga menjadi kabar gembira bagi para peserta YCC.
“Semangat dari Pak Wamen di YCC sangat berarti, mengingat perhatian beliau pada anak muda dan pengalaman sebagai mantan Ketua APEKSI. Masukan beliau berharga, YCC diharapkan menjadi tonggak perubahan bersejarah bagi Indonesia, khususnya Surabaya,” ujar dia.
Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, menekankan peran penting pengalaman dalam pengendalian diri. Ia menyatakan bahwa pengalaman masa lalu membentuk masa kini dan setiap tindakan berkontribusi bagi kota dan Indonesia. Illiza juga mendorong untuk terus belajar, bersemangat, dan memanfaatkan peluang tanpa rasa takut.
“Setiap langkah akan berkontribusi penting untuk kota dan Indonesia. Anak muda teruslah belajar dan semangat untuk Indonesia. Ada banyak peluang, jangan biarkan ketakutan hadir,” ujarnya memberikan motivasi.
Senada dengan itu, Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, mendorong para pemuda untuk berani mencoba hal-hal di luar kebiasaan sebagai upaya membangun kompetensi dan kapabilitas.
“Jalan yang sudah dilewati dari masa ke masa menjadi tabungan kita saat ini. Kita harus menciptakan pemimpin masa depan sehingga saya menciptakan ruang bagi pemuda Mojokerto. Pemuda hebat adalah pemuda yang belajar dari kesalahan,” imbuhnya. (*)