banner 728x90
Opini  

Menghitung Martabat Umat ketika Tahun Baru

Menghitung Martabat Umat ketika Tahun Baru
Djoko Tetuko Abdul Latief

Pergantian tahun dari 2023 ke 2024, sungguh adalah sesuatu keniscayaan, karena memang sunnatullah bahwa semakin lama dunia semakin tua, demikian juga usia manusia semakin bertambah. Derajat dan martabat manusia apakah termasuk level baik atau kurang baik (jelek). Padahal, semua manusia dengan penambahan usia, semua berkeinginan tetap menjadi manusia baik dan terbaik. Menjadi manusia dengan derajat tertinggi juga martabat terhormat dengan hiasan berbagai pangkat.

Rasulullah Shollallahu Alaihi Wassalam memberikan garis garis besar dalam kehidupan manusia bahwa, “Manusia yang baik, apabila diberi tambahan usia, amalan kebaikannya semakin meningkat. Dan manusia yang jelek (kurang baik), apabila diberi tambahan usia, perbuatan jeleknya semakin meningkat”.

Amal sholeh atau berbuat kebaikan adalah kunci dari derajat dan martabat manusia, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala tersurat pada surat Al-Ashar, “Demi masa; sesunguhnya semua manusia dalam keadaan merugi; kecuali orang orang yang beriman dan beramal sholeh, serta mampu menyampaikan kebenaran juga tentang kesabaran”.

Apalagi, penciptaan manusia semata-mata hanya untuk mengabdi atau beribadah. Sebagaimana firman Allah SWT pada surat Az Zariyat ayat 56, “Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali beribadah (pengabdi) kepada-Ku”. Sehingga dalam berbagai kehidupan manusia harus semata mata untuk beribadah. Demikian juga ketika tahun baru tiba. Derajat dan martabat manusia akan menjadi baik atau kurang baik, kembali kepada perbuatannya. Beribadah kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Atau membiarkan mengikuti kendali nafsu untuk membiarkan melakukan perbuatan kejelekan atau sengaja membuat rugi diri sendiri serta orang orang di sekitarnya.

Oleh karena itu, setiap pergantian tahun Rasulullah SWT mensunnahkan membaca doa, sebagai doa awal tahun, “Ya Tuhanku, Engkau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karuniaMu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Engkau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan.”

Bahkan disarankan pada saat menjelang akhir tahun juga berdoa, doa akhir tahun tahun, “Ya Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini termasuk yang Engkau larang sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Engkau maklumi karena kemurahan-Mu sementara Engkau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Engkau perintahkan untuk tobat sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Karenanya aku memohon ampun kepada-Mu, ampunilah aku. Ya Tuhanku, aku berharap Engkau menerima perbuatanku yang Engkau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah pupuskan harapanku, wahai Tuhan Yang Maha Pemurah.”

Tahun Politik

Tahun 2024, di Negara Kesatuan Republik Indonesia, bertepatan dengan tahun politik. Karena digelar perhelatan politik terbesar yaitu, pemilihan umum memilih presiden dan wakil presiden. Juga wakil rakyat di Dewan Perwakilan Daerah RI (DPD RI), juga Dewan Perwakilan Rakyat RI (DPR RI), serta Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD, Provinsi dan Kabupaten/Kota).

Bahkan jika salah satu calon presiden dan wakil presiden belum memenuhi sesuai ketentuan, memperoleh suara 50 persen plus, pada putaran pertama, maka Pemilu Presiden akan dilakukan pada putaran kedua 26 Juni 2024. Kemudian rakyat kembali memilih gubernur juga bupati /wali kota, pada November 2024.