Sepanjang Tahun 2023, Dinkes Surabaya Tangani 81.903 Pasien Kasus TBC

Sepanjang Tahun 2023, Dinkes Surabaya Tangani 81.903 Pasien Kasus TBC
Estimasi suspek (suspect) kasus tuberkulosis (TBC) di Kota Surabaya sebanyak 60.804 pasien di tahun 2023. Namun, Dinas Kesehatan (Dinkes) sudah menangani 81.903 pasien.

SURABAYA (Wartatransparansi.com) – Estimasi suspek (suspect) kasus tuberkulosis (TBC) di Kota Surabaya sebanyak 60.804 pasien di tahun 2023. Namun, Dinas Kesehatan (Dinkes) sudah menangani 81.903 pasien. Untuk mengeliminasi kasus tersebut, Pemkot Surabaya berkolaborasi dengan jejaring kemitraan, seperti Yayasan Bhanu Yasa Sejahtera (Yabhysa) Peduli TBC.

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Surabaya Surabaya, Rosita Dwi Yuliandari mengatakan, telah ditetapkan estimasi penemuan kasus TBC dari Pemerintah Pusat untuk seluruh Kabupaten/Kota dan Provinsi. Estimasi penemuan kasus TBC tahun 2023 di Kota Surabaya adalah 11.863 kasus.

“Sebanyak 11.863 pasien ini diharapkan bisa ditemukan di Kota Surabaya. Capaian kami sampai dengan 1 Desember 2023 kemarin adalah 10.566 pasien atau sebesar 89,06 persen dari estimasi itu,” ujar Rosita.

Meski begitu, Rosita menjelaskan bahwa Dinkes Kota Surabaya juga harus mengoptimalkan target estimasi penemuan terduga TBC di Kota Surabaya melalui kegiatan skrining aktif secara masif, konsisten, dan terintegrasi.

Menurutnya, estimasi suspek TBC di Kota Surabaya adalah sebanyak 60.804 pasien di tahun 2023, sedangkan capaian Dinkes Kota Surabaya adalah sebesar 81.903 pasien atau 127,85 persen.

“Sebetulnya kami sudah melebihi target. Tetapi kami tetap memasifkan skrining terus-menerus agar kasus yang belum diperiksa dapat segera ditatalaksana. Hasil pemeriksaan positif dapat segera diobati dan didampingi untuk dipastikan pengobatannya sampai tuntas,” jelasnya.

Rosita melanjutkan, untuk Treatment Succes Rate TBC atau Angka Keberhasilan Pengobatan dari Pemerintah Pusat setidaknya telah mencapai 90 persen.  Kota Surabaya telah mencapai 90,01 persen.