Selasa, 10 Desember 2024
25 C
Surabaya
More
    KesehatanGangguan Kesehatan Jiwa di Indonesia karena Kecemasan, Depresi, dan Skizofrenia

    Gangguan Kesehatan Jiwa di Indonesia karena Kecemasan, Depresi, dan Skizofrenia

    “Gangguan kesehatan jiwa terbesar di Indonesia saat ini meliputi kecemasan, depresi, dan skizofrenia. Sehingga penting ketersediaan tenaga kerja dengan kesehatan mental”.

    Pernyataan di atas disampaikan dr. Syahrizal Syarief MPH, Ph.d, sebagai Pembina Yayasan Lentera Kesehatan Nusantara, pada acara talk show sekaligus HKJS.

    Menurut Hartono, konsultan YLKN Pusat,  standar WHO, seharusnya terdapat 10 psikiater untuk setiap 100 ribu penduduk. Namun, di Indonesia, rasio ini baru mencapai 0,5 per 100 ribu penduduk,” jelasnya bersama Nurcholis koordinator YLKN Ponorogo, Senin (4/11/2024)

    Ia berharap pemerintah bisa memperbanyak tenaga psikiater dan dokter spesialis kesehatan mental untuk mengatasi krisis ini.

    Dijelaskan, bahwa sangat penting  memberikan bekal motivasi kepada pemuda untuk bekerja keras menyiapkan diri untuk  masa depan, dengan kesiapan kesehatan mental.

    Sebagaimana diketahui, menurut Hartono, sejak 2020 hingga 2024, YLKN telah ikut serta berkontribusi mengatasi masalah gangguan jiwa di 3 kecamatan intervansi, yaitu Kecamatan Ponorogo Utara, Babadan, dan Jenangan, melibatkan 147 kader kesehatan jiwa, menyasar 320 Orang Dengan Skizofrenia (ODS), dengan tingkat keberhasilan minum obat mencapai 90.94%.  Selain ketiga kecamatan tersebut.

    Selain itu, lanjut dia, YLKN juga menambah 2 kecamatan baru yaitu Jambon dan Ngrayun sejak 2023 dengan intervensi terbatas, dan akan menambah 2 kecamatan lagi mulai November 2024 hingga Maret 2025 yaitu Kecamatan Bungkal dan Sampung. (*)

    Reporter : Djoko Tetuko

    COPYRIGHT © 2024 WartaTransparansi.com

    Berita Terkait

    Jangan Lewatkan