KERETA Cepat Jakarta Bandung (KCJB), Senin hari ini , 2 Oktober 2023, akan diberlakukan untuk umum dengan peresmian oleh Presiden RI Joko Widodo dari stasiun Halim. Kesan kereta cepat dengan teknologi modern teknologi tinggi pertama di Asia Tenggara, benar -benar menghipnotis kontroversi atas pembiayaan proyek spektakuler prestisius itu.
Betapa tidak? Nada minor atas pembangunan proyek monumental dengan teknologi dari Tiongkok mendapat sorotan sangat tajam dari segi pembiayaan sampai pekerja Tiongkok, selama proyek prestisius spektakuler itu berjalan.
Senin (25/9/2023) ketika mendapat kesempatan bersama sejumlah wartawan berpengalaman di dunia yang produk karya jurnalistik, rata-rata hampir 40 tahun (kurang sedikit atau lebih sedikit), berkecimpung di media pers, memberikan kesan sederhana bahwa setelah naik dan merasakan langsung sangat mengejutkan bahwa teknologi KCJB benar-benar mengagumkan.
Wina Armada Soerkardi menyatakan bahwa teknologi KCJB ini sangat luar biasa, “Kereta Cepat ini benar-benar teknologi tinggi, dan tidak terasa sama sekali. Bahkan di tikungan dan masuk keluar lorong tidak terasa, nyaman dan seperti naik kereta api seperti pengalaman selama ini,” katanya.
Raja Pane, salah satu anggota Dewan Kehormatan dan mantan Ketua SIWO PWI juga wartawan olahraga kawakan mengatakan, bahwa pengalaman meliput
Olimpiade Musim Panas 2012 atau Games of the XXX Olympiade atau Olimpiade London 2012, dilaksanakan di London, Inggris, Britania Raya mulai tanggal 27 Juli sampai 12 Agustus 2012. “Saya berkesempatan naik kereta cepat London Prancis, tetapi kenyamanan dan teknologinya masih lebih modern dan lebih hebat kereta cepat kita ini (KCJB),” ujarnya.
Komentar sejumlah wartawan pada saat mendapat kesempatan naik KCJB, mereka benar-benar terhipnotis. Bahkan menyatakan hampir sama dengan naik pesawat. Apalagi toilet dan pintu-pintu antargerbong juga otomatis serta mempunyai kualitas sangat luar biasa.
Sejumlah wartawan seusai mengikuti Peresmian Pembukaan Kongres XXV PWI di Istana Negara, terdecak kagum dan melepaskan rasa “terhipnotis” dengan foto, merekam, menanya-nanyakan kepada petugas. Juga raut wajah bergembira ria. Juga berbagai tingka senagai simbol kekaguman atas karya besar Pemerintahan Presiden Joko Widodo, dengan berbagai komentar kontroversial dan kritik-kritik cukup pedas.
Kenyataan bahwa KCJB benar-benar akan menjadi kebanggaan anak bangsa, walau hanya (baru) sebagian kecil dari harapan besar. Misal, Kereta Cepat Jakarta – Surabaya, atau KCJB dengan lebih mendekatkan lagi dengan kebutuhan penumpang, yaitu memfasilitasi mode transportasi pendukung untuk menunjang berbagai kebutuhan masyarakat. Tetapi KCJB benar-benar sesuai dengan nama populer
“Whoosh” merupakan singkatan dari Waktu Hemat, Operasi Optimal, Sistem Handal. Terbukti sesuai namanya.
Pembenahan sekaligus pengembangan proyek spektakuler sangat prestisius itu, adalah keniscayaan. Tetapi dalam waktu cukup singkat mewujudkan KCJB dan terbukti “menghipnotis” adalah bondo nekad (bonek) dan keyakinan mengubah citra Indonesia di mata dunia sudah setara dengan negara maju, terbukti. Walaupun baru sebatas sentuhan awal. Tentu saja kita tunggu pengembangan lebih lanjut lebih “menghipnotis” lagi.
Pengalaman ketika mendapat hadiah dari Presiden Jokowi agar peserta Kongres XXV PWI 2023, saat kembali ke arena Kongres di Bandung naik KCJB, maka bukan hanya “terhipnotis” saat naik dan menikmati. Ke depan kecepatan jarak tempuh ke Jakarta atau sebaliknya ke Bandung dengan kereta cepat modern dengan teknologi sangat tinggi itu, maka jarak tempuh saat rombongan peserta Kongres dengan dikawal polisi saat naik bus menuju kantor PWI Pusat (berdekatan dengan Istana Negara) memakan waktu sekitar 3 jam 35 menit. Sementara naik kereta cepat “terhipnotis” hanya 46 dengan nyaman dan nikmat. Karena itu, kita patut bersyukur.
Pengalaman saat naik KCJB berangkat secara khusus pukul 16:15 berangkat pada gerbong 4 pemberhentian berikutnya di stasiun Padalarang kecepatan 333 km/jam
Pada pukul 16:34 masuk terowongan tiga kali hanya sekitar 6-7 menit, karena pada pukul 16:37 keluar masuk terowongan lagi tiga kali sampai stasiun Padalarang. Dan pada pukul 16:40 petugas pengumumkan bahwa sebentar lagi masuk stasiun Padalarang, tepat pukul 16:42 KCJB sampai di Stasiun Padalarang.
Pada pukul 16:45 pintu kereta akan ditutup, dan diumumkan penumpang dilarang bersandar dipintu kereta. Karena KCJB akan segera ditutup dan berangkat. Dimana petugas memberitahukan bahwa pemberhentian berikutnya di stasiun Tegalluar, alhamdulilkah pada pukul 16:58 diumumkan sesaat lagi sampai stasiun terakhir dan mohon maaf atas keterlambatan. Tepat pukul 17:00 sampailah di stasiun berdekatan dengan stadion kebanggaan bobotoh, Stadion Gelora Bandung Lautan Api.
Walaupun KCJB mampu menghipnotis dan tentu saja sudah membanggakan, tetapi sudah menjadi kebiasaan umum, maka kritik konstruktif tentu akan terus mengalir seperti angin semilir. Maka mensyukuri nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala atas selesainya proyek spektakuler prestisius itu. Adalah pilihan paling tepat.
Semoga KCJB bermanfaat dan menjadi kebanggaan juga kebangkitan menuju Indonesia Maju, dengan tetap selalu menjaga martabat Negara Kesatuan Republik Indonesia tanpa korupsi dan mendahulukan kepentingan sendiri di kepentingan rakyat, dalam proses mensejahterakan seluruh anak negeri. (*)