Dalam acara tersebut, turut hadir Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy. Ia merupakan salah satu dzuriah Kyai Ageng Basyariah dan datang sebagai perwakilan keluarga besar Al-Basyariah.
Terima kasih atas kehadiran panjenengan semua di haul ini. Apa yang dirintis oleh para leluhur ini harus kita lestarikan. Dan karena ini juga bertepatan dengan peristiwa G30S/PKI, saya berharap para alim ulama dan mereka yang gugur membela negara mendapatkan tempat mulia di sisi Allah, katanya.
Haul Akbar Syekh Kyai Ageng Basyariyah ini juga diisi dengan Doa Untuk Bangsa Bersama 1000 Ulama se-Nusantara. Maka dari itu, acara tersebut juga dihadiri oleh para pengasuh pondok pesantren dari berbagai daerah di Indonesia.
Selain itu, mengingat acara ini juga berbarengan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 H.
Sebagai informasi, terlepas dari darah birunya, Kyai Ageng Basyariyah menghabiskan hidupnya dengan menyantri dan menimba ilmu kepada Kyai Ageng Muhammad Besari dari Tegalsari, Kab. Ponorogo.
Ulama ini merupakan leluhur Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur.
Ini karena salah satu keturunannya, Nyai Nafiqah binti Kiai Ilyas, dinikahi oleh Kiai Hasyim Asari. Dari pernikahan tersebut, lahirlah Kyai Wahid Hasyim yang merupakan ayah dari Gus Dur. (*)