“Saat ini kami baru mengadakan riset. Jadi nanti, kontennya apa saja di setiap ruang kelas. Lalu sedang menggodok juga nanti diaplikasikan dalam bentuk apa,” ungkap Pamong Budaya Ahli Muda Direktorat PPK ini.
Sejauh ini pihaknya memiliki konsep untuk menyesuaikan perkembangan era teknologi digital dan dikemas interaktif. Hal itu agar bisa menarik perhatian anak-anak. Sehingga tidak seperti museum di era lama, yang terkesan membosankan.
Sementara perihal timeline, hingga akhir tahun ini, target proyek strategis ini akan mencakup riset, pembuatan konten, dan desain interior. Sementara instalasi konten dan konstruksi ruang pameran akan lakukan di tahun berikutnya.
“Harapannya, insyaAllah ini bisa jadi destinasi sejarah Kota Mojokerto dan jadi ikon, selain Majapahit,” pungkas Nusi. (*)