“Mungkin di sini ada tips dan trik untuk memilih supaya tidak termakan dengan politik dinasti, atau pencitraan sesaat, atau juga obral janji manis saja, tetapi, kinerjanya dan segala macam tidak dapat dipertanggungjawabkan. Jadi, film ini memberikan tips dan trik dengan cara yang menghibur tentunya,” kata dia.
Hal senada juga disampaikan oleh Aktor Bima Zeno yang turut berperan dalam film tersebut. Dia berharap film “Kejarlah Janji” dapat menggugah kesadaran masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda, terhadap pentingnya hak suara mereka dalam pemilu dan bagaimana membuat keputusan yang bijak untuk masa depan negara.
“Jadi buat mereka yang masih buta tentang suasana politik seperti apa, ini juga yang seumuran aku dapat melihat juga suasana politik itu kayak gini, loh. Jadi dengan menonton film ini semoga dapat membedakan mana politik yang baik, mana politik yang buruk, mana yang bermartabat. Jadi, semoga sampai pesannya,” kata dia.
Film “Kejarlah Janji” mengisahkan Pertiwi (diperankan oleh Cut Mini), seorang wanita kuat dan mandiri yang merawat tiga anaknya, Adam (diperankan oleh Bima Zeno), Sekar (diperankan oleh Shenina Cinnamon), dan Isham (diperankan oleh Thomas Rian), hingga mereka menjadi dewasa dan meninggalkan kampung halaman.
Suaminya meninggal setelah kalah dalam pemilihan kepala desa melawan saingannya, Janji Upaya (diperankan oleh Ibnu Jamil). Anak-anak Pertiwi, yang menyalahkan Janji Upaya atas kematian ayah mereka, menyimpan perasaan dendam yang mendalam terhadap Janji Upaya.
Film itu akan segera rilis dalam waktu dekat. Garin mengatakan, selain diputar di bioskop, film ini juga akan disosialisasikan oleh KPU kepada masyarakat luas lewat pemutaran hingga ke berbagai kabupaten di Tanah Air.(*)