Sebelumnya, Lisa yang juga pengamat mode mengungkapkan pendapatnya tentang busana adat Tanimbar yang Presiden Joko Widodo kenakan pada Sidang Tahunan MPR Tahun 2023 di Gedung MPR/DPR/DPD Jakarta pada pagi tadi.
Menurut dia, penampilan Presiden tampak sederhana namun ikonik. Saat itu, Presiden mengenakan kemeja putih dibalut selendang kain tenun yang menutupi bagian dada serta punggung dengan warna motif hitam, merah dan abu-abu.
Pada bagian kepala, Presiden Jokowi mengenakan penutup kepala yang berhiaskan somalea atau hiasan dari bulu burung Cenderawasih yang telah dikeringkan. Hiasan ini pada masa lalu melambangkan keberanian, kebesaran dan keperkasaan seorang pemimpin atau pahlawan atau ketua adat.
Presiden juga mengenakan kalung dengan ornamen berbentuk lingkaran dengan warna emas di bagian dada yang melambangkan kebesaran sebagai seorang pemimpin. Pada masyarakat Maluku, kalung emas ini identik dengan raja atau ketua adat yang kharismatik dan dihormati.
Presiden juga menggunakan sebuah kain berwarna hitam berfungsi sebagai sabuk pinggang, serta celana panjang hitam sebagai bawahan.
Lisa berpendapat pemilihan busana adat Presiden Jokowi tahun ini seperti tahun-tahun sebelumnya menarik seiring pesan yang ingin beliau tunjukkan yakni untuk mengingatkan bahwa Indonesia memiliki semboyan Bhineka Tunggal Ika sekaligus pengingat Indonesia tidak hanya memiliki Jawa tetapi juga belahan pulau lainnya. (*)