SURABAYA (Wartatransparansi.com) – Eksekutif Komite (Exco, executive committee) PSSI juga Ketua Asprov PSSI Jatim, Ahmad Riyadh UB Ph.D, menegaskan kepada calon instruktur wasit agar mengamalkan ilmu dengan niat amal jariyah dengan baik dan siap menjadi guru berkualitas guna mencetak wasit berintegritas, dianataranya jujur.
“Semoga kursus instruktur wasit ini, menjadi majelis ilmu yang bermanfaat, mendapat keberkahan karena rahmat, taufik dan hidayah dari Allah SWT,” kata Riyadh, Minggu (11/5/2025) di Hotel Midtown Surabaya, saat membuka acara PSSI bersama Inapros dan LPDUK.
Riyadh menjelaskan, pak Mugito sebagai instruktur, apabila memberikan ilmu kepada teman teman wasit dengan ikhlas dan sungguh-sungguh, jika orangnya mati dan ilmunya terus dipraktikkan maka, pahalanya tetap jalan
Riyadh menceritakan ketika Nabi Isa AS bersama dengan salah satu muridnya, dalam berjalan jauh pada saat Nabi Isa merasa lapar memberi 2 koin untuk memberi makanan.
Pada saat koin ditukar, lanjut dia, mendapat 3 roti, karena Nabi Isa sedang sholat, maka roti dimakan satu, dan nanti kalau ditanya dapat 2.
Setelah Nabi Isa selesai sholat, muridnya ditanya dapat berapa roti, dijawab dapat 2.
Nabi Isa dengan mukjizatnya menghidupkan biawak dan membeda isi perutnya ada makanan roti termakan satu. Muridnya ditanya lagi siapa yang memakan satu roti, tetap dijawab dapat 2.
Kemudian, menurut Riyadh, teman yang juga muridnya diajak jalan di atas air, sampai di seberang sungai, ditanya lagi siapa yang makan roti, tetap menjawab 2.
Pada saat Nabi Isa membawa 3 kantong berlian berkilau, kata Riyadh, dikatakan satu buat yang makan roti tadi, baru dijawab temannya yang makan.
Kemudian, Nabi Isa memberikan haknya satu kantong kepada temannya, sehingga menerima 3 kantong berlian, lantas berpisah.
“Tiga kantong ini untuk kamu semua,” kata Nabi Isa.