Selain itu, pameran juga diisi dengan bedah buku fotografi “Tutur Mata” karya Disabilitas Berkarya di Basement Alun-Alun Surabaya, Jumat (28/7/2023). Dalam kesempatan tersebut, para pelajar di Kota Surabaya ikut hadir pada sesi diskusi. Bahkan, mereka terlihat sangat antusias ingin mengenal dunia fotografi.
“Jadi kelima anak yang mengikuti pameran ini, sekaligus yang menyusun buku Tutur Mata,” terangnya.
Menurutnya, fotografi dapat menjadi bekal anak-anak disabilitas menjadi lebih percaya diri. Harapannya, mereka bisa bangkit untuk terus berkarya.
“Kita punya keterampilan, maka ayo berbagi bersama. Kita memotret punya manfaat, ada sesuatu yang bisa disampaikan,” ujarnya.
Meski begitu, Leo menyampaikan bahwa gelaran pameran foto dan bedah buku “Tutur Mata” merupakan salah satu bentuk dukungan dalam mewujudkan Kota Layak Anak (KLA). Di mana, komunitas Disabilitas Berkarya turut menanamkan pendidikan karakter pada anak. Salah satunya adalah melakukan diskusi bedah buku disambut dengan antusiasme pelajar Surabaya yang ingin mengenal dunia fotografi.
“Kita menciptakan buku itu untuk memotivasi bahwa kita sama-sama bergerak untuk mereka. Begitu juga mereka yang disabilitas, ayo bangkit untuk berkarya,” imbuhnya.
Untuk mewadahi ketertarikan anak-anak Surabaya maupun masyarakat umum yang ingin mengenal dan belajar fotografi, Sabtu (29/7/2023), Disabilitas Berkarya mengajak masyarakat ikut bergabung dalam kegiatan “Foto Bersama” di Taman Surya, Balai Kota Surabaya. (*)