“Warganya harus ada semangat tinggi. Ketika ada sentuhan dari warganya, maka baru pemerintah akan turun memberikan dukungan penuh. Kalau dari awal yang membuka pemerintah kotanya, insya Allah nggak jadi,” ujarnya.
Eri pun berpesan kepada Asisten II Pemkot Irvan Widyanto, untuk melakukan perbaikan jalan dan fasilitas penerangan jalan umum (PJU). Tak hanya itu, juga meminta kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk rutin membersihkan sungai di kawasan wisata tersebut.
“Satu, pavingnya dipasang. Kedua, PJU-nya dipasang. Ketiga, nanti tanaman yang tidak terawat di sepanjang start sampai finish-nya wisata susur sungai ini di rapikan. Terakhir, di sepanjang jalan ini kalau bisa ada yang berjualan, nanti kita indahkan kampung ini,” pesannya.
Eri juga berterima kasih kepada PT. PLN (persero) UIP Jawa bagian timur dan Bali yang telah memberikan Corporate Social Responsibility (CSR) kepada warga kampung nelayan di Kejawan Putih Tambak, berupa bantuan pengembangan program susur sungai senilai Rp 265 juta.
Sementara General Manager PT. PLN (persero) UIP Jawa bagian timur dan Bali, Eko Rahminto berharap, bantuan tersebut dapat membantu warga nelayan Kejawan Putih Tambak untuk mengembangkan wisata susur sungai. Juga berharap, susur sungai Kejawan Putih Tambak dapat dikembangkan menjadi ikon wisata baru di Kota Surabaya.
“Program pariwisata di Surabaya harus terus digalakkan agar menjadi destinasi kunjungan wisatawan,” ujarnya. (*)