Event Surabaya Cross Culture Didaftarkan ke KEN Kemenparekraf

Event Surabaya Cross Culture Didaftarkan ke KEN Kemenparekraf
Surabaya Cross Culture International Folk Art Festival (SCCIFAF) yang sempat vakum selama pandemic Covid-19, akan didaftarkan Wali Kota Eri Cahyadi ke Kharisma Event Nusantara atau KEN yang dikelola Kemenparekraf.

“Kalau kemarin (sebelum pandemi) yang ikut banyak, tapi setelah pandemi belum banyak delegasi yang datang di Surabaya. Mungkin insya Allah tahun depan kita daftarkan bisa masuk KEN seperti Rujak Uleg,” jelasnya.

Melalui event SCCIFAF ini, Eri menyatakan ingin menunjukan budaya Surabaya kepada para delegasi yang berasal dari berbagai daerah dan mancanegara. Karena menurutnya, Surabaya ini memiliki banyak budaya tarian dengan berbagai ragam.

Bahkan, lanjut Eri, jika Surabaya juga mendapatkan permintaan untuk mengirimkan delegasinya agar tampil di Negara Uzbekistan dan India. Hal tersebut menunjukkan jika budaya seni asal Kota Surabaya ini juga diakui oleh negara-negara lain.

“Jadi mereka betul-betul merasa budaya Surabaya ini juga bisa tampil di luar sana. Bahkan dari Kochi Jepang, itu juga minta kita (Surabaya) tampil di sana,” imbuhnya.

Saat ditanya tarian seperti apa yang akan ditampilkan ke luar negeri, Eri menyebut, jika tarian itu seperti di antaranya Tari Remo, Gito Maron dan sebagainya. Namun, tarian yang akan ditampilkan ke luar negeri tentu ada modifikasinya.

“Ada kebanggan ketika semua budaya seni yang kita tampilkan menarik dari pihak luar negeri untuk diajak berkolaborasi di sana. Berarti mengakui tarian kita, budaya kita juga alhamdulillah nyaman, enak dilihat dan filosofi-filosofinya ada,” ujarnya. (*)