MOJOKERTO (Wartatransparansi.com) – Sejumlah anggota DPRD Kota Mojokerto menanyakan proses pembagian lapak Pasar Prapanca yang konon katanya tidak diberikan kepada pedagang. Melainkan diberikan kepada tim sukses Pilkada maupun tim sukses Pileg.
“Jadi kalau kita bicara kasus pasar itu terlalu teknis dan bisa diselesaikan dengan teman-teman di komisi 2 tidak perlu melebar. Saya memang mengusulkan RDP kali ini dengan maksud agar isu-isu yang tidak sedap ini mendapatkan penjelasan yang clear dari Kepala Diskopukmperindag agar tidak menjadi isu politik yang berkepanjangan,” terang Anggota DPRD Kota Mojokerto, H. Sugiyanto, S.H., Senin (10/7/2023) di Kantor DPRD Kota Mojokerto dalam acara Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Diskopukmperindag Kota Mojokerto.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Diskopukmperindag Kota Mojokerto, Ani Wijaya menuturkan, terkait data pasar. Pihaknya memohon waktu.
“Saat ini yang menjadi kendala adalah data-data kios. Datanya ada sekarang, kami pegang ada namanya lengkap semuanya. Namun ketika didatangi ternyata dia yang jualan statusnya menyewa ke orang lain.
Hal ini yang membuat kami butuh waktu untuk menyelesaikan satu persatu,” jelas Ani Wijaya.
Menurut Ani, memang idealnya jika terjadi seperti itu langsung dicabut. Namun saat pihaknya mencoba langsung mencabut pihaknya mendapatkan intimidasi fisik maupun non fisik.
“Hal ini kan tidak membuat kita nyaman dalam bekerja. Kami sedang berproses, mohon waktu dan mohon dukungannya. Kalau memang kami dapat backup penuh dari dewan saya optimis persoalan pendataan kios ini bisa selesai di akhir tahun 2023,” ungkap Ani Wijaya.
Masih kata Ani, kios di Pasar Tanjung data awalnya itu ada 2433 sekarang tinggal 1974. Hal ini dikarenakan adanya penjualan kios. Kemudian Pasar Empunala dari kapasitas 110 saat ini penghuninya tinggal 80.
“Untuk Pasar Prapanca kapasitas 115 yang aktif hanya 18. Tapi kalau kami lakukan monitoring jika dalam 14 hari tidak jualan maka akan kami cabut mereka strateginya hari ke-7 dan hari ke-14 aktif berjualan,” papar Ani Wijaya.
Lebih lanjut dikatakannya, kemudian Pasar Prajurit Kulon dari 148 kios yang aktif 129 kios. Pasar Kranggan dari 65 kios yang aktif 42 kios. Kemudian Pasar Kliwon ini masih banyak pedagang kuliner disana. Ada 19 kios di Pasar Kliwon dan semuanya aktif.