Basarah mengungkap Muhadjir pun telah ditunjuk sebagai pembina organisasi sayap PDIP, Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) atas permintaan Ketum Megawati Soekarnoputri.
“Prof Muhadjir ini adalah tokoh yang telah direkomendasikan secara resmi oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah sebagai Dewan Pembina Baitul Muslimin Indonesia menggantikan tokoh Muhammadiyah Prof Syafi’i Ma’arif yang wafat,” jelasnya.
“Jadi karena Baitul Muslimin ini ikut dibina, proses berdirinya dan pembinaannya oleh tokoh Muhammadiyah dan NU, bersama-sama, maka Ibu meminta secara resmi siapa pengganti pembina Baitul Muslimin Indonesia yang dari Muhammadiyah,” imbuhnya.
Muhadjir sendiri memilih irit bicara seoal pernyataan Basarah itu. Dia mengakui belakangan dirinya banyak diminta mensosialisasikan Bulan Bung Karno pada Juni ini. Di antaranya dia diundang ke Kota Blitar dan Kota Mojokerto. Tetapi ia memandang hal tersebut masih menjadi bagian tugas Menko PMK.
Nama Muhadjir muncul menjadi bacawapresnya Ganjar pertama kali diungkap pakar politik Ujang Komaruddin akhir April lalu. Isu terus menggelinding. Bahkan bukan hanya bacawapres Ganjar tapi juga Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Setiap kali ditaya tentang kaitannya dengan bacawapres, Muhadjir cenderung menghindar dan selalu menegaskan dirinya masih fokus menyelesaikan tugas-tugasnya sebagai Menko PMK.(*/ANO)