JAKARTA (Wartatransparansi.com) – Pernyataan Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah bahwa Menko PMK Muhadjir Effendy masuk dalam bursa bacawapres Ganjar Pranowo viral keras di media sosial seperti twitter, IG, Facebook. Bukan hanya berita yang dimuat media siber, tapi video Muhadjir memberi tausiyah di Masjid At Taufiq juga diunggah.
Sejak Kamis pagi grup-grup WhatsApp, khususnya warga Muhammadiyah dibanjiri seru dengan konten itu. Komentar warga net pun bermacam-macam. Kebanyakan berpendapat pernyataan Basarah itu sinyal peluang Muhadjir cukup kuat.
Pernyataan Ahmad Basarah itu disampaikan seusai peringatan Haul ke-53 Bung Karno di Masjid At Taufiq, Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Rabu (21/6).
Dalam acara itu Muhadjir memberikan tausiyah kebangsaan. Kedatangan Muhadjir ke masjid yang didirikan mantan Ketua MPR Taufik Kiemas yang juga suami Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarno merupakan yang kedua pada bulan Juni ini. Sebelumnya Muhadjir menjadi khatib Shalat Jumat.
Basarah menyebut Muhadjir adalah kandidat cawapres Ganjar mewakili dari kalangan Muhammadiyah. “Kan begini ya, bacawapres dari tokoh-tokoh NU sudah ada beberapa. Saya kira wajar saja kalau kemudian Prof Muhadjir ini juga bisa menjadi kandidat bacawapres yang mewakili tokoh Muhammadiyah,” katanya.
“Kan Muhammadiyah juga ikut berjasa mendirikan bangsa dan negara ini, ya,” imbuh dia.
Basarah mengungkap Muhadjir pun telah ditunjuk sebagai pembina organisasi sayap PDIP, Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) atas permintaan Ketum Megawati Soekarnoputri.
“Prof Muhadjir ini adalah tokoh yang telah direkomendasikan secara resmi oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah sebagai Dewan Pembina Baitul Muslimin Indonesia menggantikan tokoh Muhammadiyah Prof Syafi’i Ma’arif yang wafat,” jelasnya.
“Jadi karena Baitul Muslimin ini ikut dibina, proses berdirinya dan pembinaannya oleh tokoh Muhammadiyah dan NU, bersama-sama, maka Ibu meminta secara resmi siapa pengganti pembina Baitul Muslimin Indonesia yang dari Muhammadiyah,” imbuhnya.
Muhadjir sendiri memilih irit bicara seoal pernyataan Basarah itu. Dia mengakui belakangan dirinya banyak diminta mensosialisasikan Bulan Bung Karno pada Juni ini. Di antaranya dia diundang ke Kota Blitar dan Kota Mojokerto. Tetapi ia memandang hal tersebut masih menjadi bagian tugas Menko PMK.
Nama Muhadjir muncul menjadi bacawapresnya Ganjar pertama kali diungkap pakar politik Ujang Komaruddin akhir April lalu. Isu terus menggelinding. Bahkan bukan hanya bacawapres Ganjar tapi juga Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Setiap kali ditaya tentang kaitannya dengan bacawapres, Muhadjir cenderung menghindar dan selalu menegaskan dirinya masih fokus menyelesaikan tugas-tugasnya sebagai Menko PMK.(*/ANO)