“Seberapa besar peluang politik Muhadjir menjadi cawapres? Tergantung hitung-hitungan PDIP dalam mencari sisi mana yang harus diisi untuk menutupi kekurangan Ganjar dan daya magnit figur dalam menyumbang elektabilitas. Jika Muhadjir dipandang memenuhi kriteria itu, maka dia menjadi pilihan utama,” kata penulis buku Ekonomi Politik Monopoli Negara Pelayan Kapitalis dan Kuasa Korporasi dalam Bisnis Pasar Modern ini.
Menurut dia, jika hal itu terjadi maka Muhammadiyah akan menyambutnya dengan baik. Hubungan PDIP dengan Muhammadiyah tentu bisa lebih dekat. “Tentu saja, jelas Muhammadiyah merasa terhormat kadernya dipinang partai besar sekelas PDIP. Meskipun Muhammadiyah tidak akan memberikan dukungan resmi secara organisatoris,” tegasnya.
Pengganti Megawati
Aribowo mengatakan, yang disampaikan Puan Maharani boleh dibilang cerminan sikap Megawati karena saat ini Puan sebagai satu-satunya figur yang disiapkan Megawati untuk menggantikan dirinya sebagai Ketua Umum DPP PDIP.
Puan bergerak cepat untuk menaikkan elektabilitas Ganjar. Sikapnya yang melirik organisasi keagamaan seperti Muhammadiyah dan NU karena di situ merupakan ceruk politik masyarakat.
Aribowo mencatat, langkah-langkah Puan menjalin komunikasi dengan kalangan parpol cukup bagus karena bisa mengurangi ketegangan politik di masyarakat. “Langkah menjalin komunikasi tidak harus selalu dikaitkan dengan koaliasi, tetapi harus bernilai menjaga politik kebangsaan,” katanya. (*)