Ini upaya fortifikasi untuk produk-produk UMKM di Jatim guna meningkatkan kualitas. Industri besar dan kecil bukan saling mematikan tapi saling mengisi. Masing-masing menciptakan produk yang bisa memberikan additional income bagi satu sama lain, untuk UMKM dan sebaliknya, ujarnya.
Dengan ini, industri di Jatim dapat menjangkau potensi market yang belum dijangkau pemain lain, sambungnya.
Tak hanya membahas nilai tambah bagi barang jadi UMKM, Wagub Jatim itu juga membahas added value bagi komoditas panganan utama yang ditanam oleh petani Jawa Timur.
Emil berpendapat, adanya pilihan komoditas lain sebagai makanan utama pengganti beras dapat menghasilkan olahan yang bernilai lebih. Seperti sorgum dan porang.
Perlu adanya konsensus di tingkat nasional untuk mencari komoditas lain selain padi dengan added value yang menunjang kedaulatan pangan,paparnya.
Hal ini, ungkapnya, bukan hanya mendatangkan ketahanan pangan tetapi juga meningkatkan kesejahteraan petani.
Ketahanan pangan di Jatim ini berhubungan dengan kesejahteraan petani. Hal ini baru bisa tercapai apabila petani kita sejahtera. Jumlah pekerja terbesar di Jatim ada di sektor pertanian primer, sebanyak 30%, tapi sumbangan perkeonomiannya cuma 10%, katanya.
Lantas ketahanan pangan hanya bisa sustainable kalau petaninya sejahtera. Karena itu kita harus mencari komoditas lain yang juga mendatangkan keuntungan bagi petani. Bukan hanya maianan pokok yang bisa dikonsumsi, tambahnya.
Di akhir, Emil menyebutkan bahwa bersama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Pemprov Jatim
bersedia menjembatani kesepakatan antara pengusaha, hak-hal tenaga kerja, dan stakeholder terkait.
Kita juga mengatur aturan ketenaga kerjaan. Berdialog agar kita juga bisa memperhatikan kesinambungan. Kami siap menjembatani dengan kementerian terkait apabila ada yang perlu disoroti perihal peraturan ketenagakerjaan, kita tahu Jatim selalu membangun harmoni agar ada kesinamungan, jelasnya.
Inilah yang didorong oleh pemerintahan Ibu Khofifah dan saya, untuk mendukung aspirasi para pengusaha dan memperdulikan kebutuhan stakeholder, pungkasnya. (hen/min)