PASURUAN (Wartatransparansi.com) – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengungkapkan pentingnya sinergi antara industri besar dan kecil di Jatim untuk menguatkan nilai produk-produk Jawa Timur.
Hal ini disampaikannya dalam Talkshow Halal bi Halal Satoria Group yang bertema Membangun Ekonomi Kreatif Menuju Indonesia Emas di PT. Satoria Aneka Industri, Kab. Pasuruan, pada Kamis (25/5).
Kira bisa menerapkan yang namanya konsep sinergi bagi-bagi rejeki. Jadi bukan memperebutkan pasar antara konglomerat dan bisnis kecil, tapi menyokong bagaimana keduanya bisa saling dulung,ujar Emil.
Mantan Bupati Trenggalek ini lebih lanjut memaparkan bagaimana Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan industri besar dapat saling mendukung untuk memberikan nilai tambah pada produk mereka.
Ia mencontohkan adanya backward and forward linkage anatara UMKM dan pabrik besar. Misalnya, UMKM dapat menjadi pemasok bagi pabrik besar, yang mana produk ciptaan industri besar tersebut dapat memberikan nilai tambah pada UMKM lainnya.
Dijelaskannya, backward linkage merupakan bentuk keterkaitan dengan bahan input untuk proses produksi, sedangkan forward linkage merupakan keterkaitan dengan output hasil produksi.
Di sini, UMKM dapat menjadi pemasok bagi industri besar, mulai dari bahan baku hingga kemasan. Dan setelahnya, hasil yang telah diolah oleh pabrik-pabrik besar dapat memberikan sokongan sebagai bahan baku bagi UMKM lainnya.
Backward dan forward linkage antar UMKM dan pabrik besar ini bisa kita terapkan untuk memberikan nilai tambah pada produksi Jawa Timur. Nah ini juga bisa memperkuat perekonomian kita dan memberikan keuntungan bagi pengusaha besar maupun kecil, katanya.
Orang nomor dua di Jatim ini optimis bahwa konsep ini dapat diterapkan utamanya dalam industry makanan dan minuman (mamin). Salah satunya karena industry Mamin di Jatim berjumlah nomor dua terbanyak secara nasional, yaitu 746.732 usaha.
Kita bisa mengaplikasikannya dalam industri mamin. Mamin ini sendiri memang dari dulu primadona, jumlahnya saja sekitar 30% dari total UMKM di Jatim, katanya.
Ia mencontohkan, adanya produk serat larut air atau soluble fiber yang diciptakan oleh industri besar di Jatim dapat digunakan pada produk-produk makanan dan minuman UMKM guna menambah kandungan kesehatannya.
Lebih lanjut, ia menyebutkan bagaimana bumbu makanan kemasan yang diciptakan oleh pabrik-pabrik besar bisa menambah kepraktisan dan nilai bagi produk olahan UMKM.