Menakar Kedahsyatan Puasa dalam Perspektif Kesehatan

Kajian Ramadhan ini diasuh oleh Univ. Darul Ulum Jombang (14)

Menakar Kedahsyatan Puasa dalam Perspektif Kesehatan
Muhammad Najihul Huda

Oleh : Muhammad Najihul Huda, S.Pd., M.Pd (Dosen Fakultas Agama Islam, Universitas Darul ‘Ulum Jombang)

Momentum bulan ramadhan memiliki segudang keistimewaan. Meliputi bertaburnya rahmat Allah, maghfiroh, pembebasan dari api neraka, melimpahnya pahala serta efek baik bagi kesehatan. Maka sangat benar apa yang disabdakan Rasulullah SAW :
وَقَدْ دَنَا شَهْرُ رَمَضَانَ لَوْ يَعْلَمُ الْعِبَادُ مَا فِيْ رَمَضَانَ لَتَمَنَّتْ اُمَّتِي اَنْ يَكُوْنَ سَنَةً
Artinya: “Ramadhan telah tiba. Seandainya para hamba Allah mengetahui terhadap apa-apa yang ada dalam Ramadhan, maka umatku pasti berharap agar bulan ini tetap ada selama setahun penuh” (Syekh Nashr ibn Muhammad as-Samarqandi, Tanbihu-l Ghafilin fi Ahaditsi Sayyidi-l Anbiyai wal Mursalin, h. 186).

Dari hadits diatas menunjukkan dahsyatnya keistimewaan yang terkadung dalam bulan ramadhan selama tiga puluh hari. Setiap muslim pastinya tidak ingin melewatkan setiap waktu di bulan yang penuh dengan keberkahan. Maka menjadi sebuah kewajaran bila mushalla dan masjid ramai dengan orang shalat berjamaah ataupun tadarus Al-Qur’an.

Sudah banyak tulisan yang membahas tentang keistimewaan ibadah didalam bulan ramadhan, ada baiknya untuk meneropong manfaat puasa ramadhan dalam pandangan kesehatan. Sebagai sebuah aktivitas yang tidak hanya menjadi ritual agama, puasa juga bisa dijadikan media untuk mendapatkan tubuh yang sehat. Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, telah banyak penelitian yang membahas keutamaan berpuasa.

Mengutip dari tulisan yang ada di HaloDoc, yang menerangkan manfaat puasa dalam perspektif kesehatan meliputi :
1. Memperbaiki fungsi otak.
Aktivitas menahan lapar dan haus ternyata memicu pertumbuhan sel saraf baru di otak. Kondisi ini mampu membantu memperbaiki fungsi otak, termasuk melindungi otak dari risiko penyakit Alzheimer dan Parkinson. Melakukannya selama sebulan penuh juga bisa membentuk rute jaringan baru di otak sehingga membantu perkembangan biologis, psikologis, dan fungsional.

2. Meningkatkan daya tahan tubuh.
Berpuasa selama tiga hari atau lebih mampu mempercepat proses regenerasi sistem kekebalan tubuh secara menyeluruh pada orang di segala usia. Puasa juga memicu sel-sel induk untuk memproduksi sel-sel darah putih baru sehingga berdampak pada meningkatnya daya tahan tubuh untuk melawan infeksi.