Opini  

Pahlawan Nasional Usmar Ismail dan Para Pahlawan Kesiangan

Pahlawan Nasional Usmar Ismail dan Para Pahlawan Kesiangan

Tentu , tak ketinggalan kami juga membuat “naskah akademis” sebagai salah satu persyaratan yang penting. Mungkin lantaran saya sering diolok-olok secara bersahabat sebagai “anak sekolahan,” maka tim sepakat tugas penulisan naskah akademis ini, diserahkan kepada saya.

Belum Ada Kepastian
Setelah dikoordinasi, semua persiapan lengkap. Dokumen lengkap. Bukti-bukti pendukung lengkap. Buku-buku lengkap. Semua itu beres. Nah, barulah kami mengajukan usulan Usmar Ismail sebagai Pahlawan Nasional sesuai dengan peraturan perundang-udangan yang berlaku seperti melalui Dinas Sosial Provinsi Jakarta. Lantas ke Kementerian Sosial, Tim Penilai Provinsi dan Pusat, Dewan Gelar sampai diputuskan presiden. Jadi, melalui prosedur formal, syarat-syarat formal dan tahapan-tahapan resmi pula.
Itu pun tidak lantas tahun berikut setelah usulan itu diajukan, langsung disetujui. Satu lagi, kami tidak pernah mengetahui, apakah usulan kami diterima atau tidak. Tidak ada kepastian Usmar Ismail benar-benar bakalan ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional atau tidak.

Semuanya belum pasti. Semua proses pembahasan usulan pahlawan nasional berlangsung terterup di antara para pihak yang berwenang. Sedangkan yang mengusulkan hanya dapat menanti kabarnya saja.

Tapi kami beruntung, seluruh syarat dan ketentuan untuk calon pahlawan nasional yang kami susun, telah memenuhi syarat, sehingg tidak dikembalikan lagi ke kami. Kalau syarat-syarat itu tidak atau belum terpenuhi, kami harus mengajukan ulang lagi pencalonan Usmar Ismail setiap tahun, dan maksimal dua kali. Menurut ketentuan, sesudah dua kali nama yang kami usung selalu ditolak, tak boleh diajukan lagi. Kalau itu yang terjadi, bermakna, kandaslah upaya memperjuangkan Usmar Ismail sebagai calob Pahlawan Nasional. Sekali lagi kami beruntung kecermatan dan kelengkapan bahan yang kami ajukan telah memenuhi syarat.

Kami sendiri berkeyakinan kuat, Usmar Ismail sudah memenuhi semua syarat yang diperlukan sebagai Pahlawan Nasional. Tinggal menunggu waktunya saja.

Dan benar. Setelah kami menanti empat tahun, barulah akhirnya Haji Usmar Ismail dikukuhkan secara resmi sebagai Pahlawan Nasional. Alhamdullilah.

*Ada Pahlawan Kesiangan*
Tentu, dalam pencalonan Usmar Ismail sebagai Pahlawan Nasional, kami juga dibantu oleh beberapa orang yang secara lamgsung atau tidak langsung menyakinkan presiden, agar presiden mendukung usulan Usmar Ismail ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.

Cuma, ketika ada pihak yang dengan “jumawa” menyebut diri mereka ikut, bahkan sangat, berjasa dalam mengusung Usmar Ismail menjadi pahlawan nasional, kami cuma tersenyum kecut saja. Mereka merasa demikian dengan alasan mereka juga pernah suatu ketika menyatakan “mendukung Usmar Ismail sebagai pahlawan nasional. ” Pahadal pernyataan itu tanpa upaya atau tindakan konkrit sesuai perundangan yang berlaku. Lagipula pernyataan itu tidak jelas ditujukan kepada siapa.

Prosedur formal saja mereka tidak faham, apalagi mekanisme pengajuan calon pahlawan nasional menurut perundang-undangan yang berlaku. Tapi mereka merasa merekalah yang tak kalah berjasanya menempatkan Usmar Ismail sebagai Pahlawan Nasional. Siapa mereka? Tak perlulah disebut indentitasnya.

Ya begitulah, rupanya dalam semua bidang, termasuk dalam bidang perfilman, banyak juga para pahlawan kesiangan. (*)