Masa Depan Sepakbola Indonesia, Menunggu Era Profesional Sejati (6)

Masa Depan Sepakbola Indonesia, Menunggu Era Profesional Sejati (6)

Sedangkan klub profesional Liga 1 dan Liga 2, menurut dia, walaupun sama-sama menjadi anggota dan pemilik suara. Tetapi karena beda kasta dan supaya sama-sama profesional, untuk operasional kompetisi dan lain-lain, ditangani PT sendiri-sendiri.

Hanya saja, kata Cholid, supaya kepengurusan di PSSI ada regenerasi atau memberi kesempatan warga negara yang punya potensi mengembangkan prestasi sepakbola Indonesia, maka dibatasi hanya boleh menjabat di jabatan uang sama, misalnya Exco dua kali.

Sebagai bagian dari PSSI menuju Profesional Sejati, maka Garis Besar Program Pembinaan atau Percepatan Pembinaan dan Peraihan Prestasi, harus dirumuskan dengan baik, berlaku untuk jangka pendek dan jangka panjang. “Dan akan terus diperbaiki dengan memperhatikan dan melihat perjuangan pola pembinaan dan pencapaian prestasi negara pesaing di level internasional,” tandasnya.

Menuju Profesional Sejati, menurut dia, untuk PSSI dan klub Liga 1 serta Liga 2. Juga pembinaan amatir melalui Asprov dan Askab/Askot sebagai kepanjangan tangan PSSI harus ada buku panduan secara khusus pula. Sekali lagi tidak mudah tetapi itu adalah keniscayaan. Federasi sepakbola profesional sejati (Djoko Tetuko/bersambung)