Babak Baru Sepakbola Indonesia: Unesa Mengurai Perilaku Suporter (1)

Babak Baru Sepakbola Indonesia: Unesa Mengurai Perilaku Suporter (1)
Komut Media Koran Transparansi Djoko Tetuko Abd Latief

“Tsunami Kanjuruhan” adalah gelombang asap sekejab menjemput jiwa dan raga seratus lebih suporter dengan niat suci mendukung sepakbola dengan hati nurani. InsyaAllah mereka mati suci, “Mereka jadi korban keangkaramurkaan. Tetapi dibawah kembali dengan memakai pakaian seperti ihram, InsyaAllah seperti bayi suci, dan dijaga kesuciannya,” kata Pak Tani —sebutan salah satu hamba Allah— yang dapat menyaksikan peristiwa gaib.

Rektor Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Prof Dr Nurhasan M.Kes saat mengantar sarasehan “Damailah Sepakbola” di lantai 7 Gedung Rektorat Unesa mengurai perilaku suporter. Dimana sepakbola Indonesia mempunyai suporter fanatik, di sisi lain fanatisme itu belum diberikan edukasi dan pemahaman yang sama secara profesional.

“Suporter fanatisme huta karena dipengaruhi oleh jiwa massa, dan memunculkan perilaku aneh. Seorang akan menjadi aneh dan mendorong perilaku yang aneh ketika bersama-sama, tetapi hal itu tidak terjadi atau tidak muncul saat sendirian,” kata Cak Hasan —panggilan akrab Rektor asli Bangil Pasuruan—.

Cak Hasan melihat bahwa orang atau suporte sering terhipnotis di tengah keramaian. Ke depan babak baru sepakbola Indonesia mengurai semua lini dengan hati nurani.(bersambung)