Melalui MTQ, Lantunan Qur’an dan Shalawat Harus Terus Berkumandang di Kota Surabaya

Melalui MTQ, Lantunan Qur’an dan Shalawat Harus Terus Berkumandang di Kota Surabaya
Wali Kota Eri Cahyadi menegaskan, melalui Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ), lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an dan shalawat harus terus berkumandang di Kota Surabaya.

SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Wali Kota Eri Cahyadi menegaskan, melalui Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ), lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an dan shalawat harus terus berkumandang di Kota Surabaya.

Menurut Eri, Kota Surabaya tidak bisa dilepaskan dengan kata santri. Harus selalu identik dengan santri. Dasarnya, kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Pusat yang pertama berdiri di Kota Surabaya. Pun, lagu dan lambang Nahdlatul Ulama, dibuat di Surabaya.

“Ini sebagai bentuk bahwa ikhtiar kita mengembalikan Surabaya kembali menjadi kota santri. Meskipun Surabaya Kota Metropolitan, tapi lantunan Al-Quran, lantunan shalawatnya, harus terus berkumandang di Kota Surabaya. Tidak boleh berhenti dari Surabaya ujung barat sampai timur dan ujung utara sampai selatan,” tandasnya.

Saat ini, Pemkot Surabaya kembali menggelar MTQ ke-XXII, sebagai rangkaian menyambut Hari Santri Nasional 2022. Berlangsung di halaman Balai Kota, 1-10 Oktober 2022 mendatang.

MTQ diikuti 491 peserta yang kesemuanya warga Kota Surabaya. Mereka terdaftar pada empat Cabang MTQ yang terdiri dari 16 golongan atau kategori. Yakni, Cabang Tilawah Al-Qur’an, Tafsir Al Qur’an, Khath Al Qur’an dan Hifzh Al Qur’an.

Eri mengatakan, salah satu tujuan digelarnya MTQ, untuk mencari bibit-bibit unggul Qori dan Qoriah di Surabaya. Untuk itu, ia menginginkan terjadi regenerasi Qori dan Qoriah melalui MTQ.

“Semoga dengan dengan MTQ ini, muncul Qori dan Qoriah dari Kota Surabaya yang terus bisa berkiprah di tingkat provinsi, nasional maupun internasional,” harapnya.

Ia mengaku optimis, ke depan Surabaya dapat memiliki Qori dan Qoriah yang bisa membawa nama besar Kota Pahlawan. Makanya, ia juga berpesan kepada seluruh peserta MTQ agar bisa memberikan yang terbaik dan memaksimalkan kemampuannya.

“Semoga LPTQ (Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an) Surabaya dan Dewan Hakim bisa betul-betul memilih Qori dan Qoriah yang terbaik, yang akan kita bimbing terus untuk bisa berkiprah di tingkat provinsi, nasional maupun internasional,” pesannya.

Nantinya, para pemenang dari tingkat kota ini akan disiapkan untuk ke jenjang provinsi.