Ekbis  

PT Maspion Grup Lepas Ekpor Sebesar USD 1,2 Juta

PT Maspion Grup Lepas Ekpor Sebesar USD 1,2 Juta
Mendag Zuljifli Hasan dan Sekdaprov Jatim Adi Karyono lepas ekpor produk Maspion

Menurutnya, dedikasi PT Maspion yang tetap berfokus pada menggaungkan mencintai dan membuat produk dalam negeri memerlukan ketekunan dan dedikasi yang tidak dapat dilakukan oleh semua orang.

Ini menunjukkan dukungan pemerintah yang dikembangkan Maspion karena ini termasuk dalam industri strategis, ujarnya.

Lebih dari itu, pihaknya mengatakan Mendag RI juga mengajak pelaku usaha untuk memanfaatkan perjanjian-perjanjian dagang Indonesia dengan negara-negara mitra. Dimana, Kementerian Perdagangan pun terus berkomitmen untuk membuka pasar baru bagi produk-produk Indonesia.

“Pemerintah, khususnya Kementerian Perdagangan membuka pasar baru sebagai negara tujuan ekspor produk-produk Indonesia. Kami sudah buatkan jalan tolnya agar mudah mengekspor kenegara-negara mitra dagang Indonesia. Upaya ini yang kami lakukan untuk membantu pelaku usaha agar dapat menyerbu pasar dunia,” kata Mendag.

Pelepasan ekspor produk aluminium ini khususnya, menurut Mendag, menunjukkan kemajuan Indonesia dalam industrya aluminium. Terlebih lagi, mulai banyak permintaan aluminium ekstrusi yang bisa dimanfaatkan sebagai material bangunan, tangga aluminium, komponen printer, hingga frame panel surya.

Lebih lanjut Mendag RI menjabarkan, pada 2021, Indonesia berada di urutan ke-24 sebagai negara eksportir aluminium ekstrusi dengan pangsa pasar sebesar 1,02 persen. Pada 2021, nilai ekspor aluminium ekstrusi Indonesia tercatat sebesar USD 212,77 juta atau tumbuh cukup signifikan sebesar 39,91 persen dibandingkan nilai ekspor pada tahun 2020 yang mencapai nilai USD 152,08 juta.

Sementara itu, pada periode Januari–Juli 2022, ekspor produk aluminium ekstrusi Indonesia tumbuh signifikan sebesar 26,97 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Beberapa negara tujuan ekspor aluminium ekstruksi Indonesia juga mengalami pertumbuhan signifikan.

Pada periode Januari–Juli 2022, lima negara dengan kenaikan signifikan dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yakni Jerman yang naik 4.343,00 persen, Italia (1.407,50 persen), Spanyol (236,26 persen), Inggris (171,28 persen), dan Australia (81,53 persen). (*)