Budi mengatakan seiring dengan kerjasama tersebut pihaknya akan terus menambah fasilitas pelatihan yang akan disediakan di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) di BLK tersebut, sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja di Banyuwangi.
“Dengan kerjasama ini, Pemkab Banyuwangi bisa menggunakan fasilitas yang ada di BPVP secara gratis untuk kepentingan peningkatan kompetensi dan keterampilan warga Banyuwangi. Banyak fasilitas dan jenis pelatihan yang bisa dimanfaatkan,” kata Budi.
Seperti pada PBK Tahap IV terdapat 11 paket yang disiapkan. Mulai dari pelatihan barista, sablon/digital printing, pembuatan kue, tata boga, service sepeda motor injeksi, hidroponik, tour guide, pengolahan ikan, plate welder, pipa welder, dan pemasangan jaringan komputer, dan lainnya.
“Pemkab Banyuwangi tinggal bilang nanti membutuhkan jenis pelatihan apa, nanti kami akan siapkan fasilitasnya sesuai dengan kebutuhan,” kata Budi.
Selain itu dalam MoU tersebut, Kemenaker akan membantu memfasilitasi penyaluran tenaga kerja bagi masyarakat Banyuwangi yang mendapat pelatihan kerja. Kemenaker juga akan memfasilitasi penciptaan produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang berdaya saing dari hasil pelatihan kerja.
“Kami mengajak industri dan UMKM yang ada di Banyuwangi untuk menjadi sentra pemberdayaan komunitas yang mampu menjadi uji kompetensi baru di Banyuwangi,” tambahnya.
Sementara Bupati Ipuk menyambut positif kerjasama ini. Dengan demikian bakal banyak pelatihan kompetensi untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja Banyuwangi.