Terakhir, Hendra menambahkan, agar para penumpang yang merasa terganggu di kereta api untuk tidak segan melapor ke petugas. Terdapat nomor telepon petugas yang sudah terpampang di dalam gerbong kereta api dan bisa dihubungi.
“Yang kami lakukan pasti mencegah. Ada petugas di kereta api, Polsuska (Polisi Khusus Kereta Api). Kami akan memindahkan penumpang yang merasa terganggu dan kalau sampai terjadi (pelecehan) kami akan membuat laporan berdasarkan persetujuan penumpang ke pihak berwajib,” ungkapnya.
Untuk diketahui, sebelumnya pada Sabtu (25/6), Menteri BUMN Erick Thohir memberikan penghargaan kepada kondektur yang melindungi pelanggan perempuan dari tindakan pelecehan seksual.
Menteri Erick juga mengapresiasi tanggapan KAI atas kejadian tersebut berpesan kepada seluruh masyarakat untuk tidak ragu melaporkan kepada petugas jika ada indikasi pelecehan seksual.
Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani juga mengatakan bahwa KAI perlu melakukan kampanye anti kekerasan seksual agar transportasi kereta api aman bagi perempuan. Ia berharap KAI dan Komnas Perempuan dapat berkolaborasi untuk aspek edukasi dan pedoman kebijakan yang berlaku secara internal dan eksternal di KAI.
Selama tahun 2022, Daop 7 Madiun sendiri telah melakukan 3 kali kegiatan sosialisasi anti tindakan kekerasan dan pelecehan seksual di stasiun-stasiun wilayah Daop 7 Madiun seperti Stasiun Madiun, Nganjuk, dan Kertosono. KAI akan terus melakukan sosialisasi lebih lanjut agar semakin banyak masyarakat yang teredukasi terkait menjaga kesopanan di transportasi kereta api. (Abi)