Prof. Zainudin Maliki: Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Terkendalan Sarana Penunjang

Prof. Zainudin Maliki: Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Terkendalan Sarana Penunjang
Angota Komisi X DPR Prof. Zaindin Maliki

JAKARTA (WartaTransparansi.com) – Anggota Komisi X DPR RI Zainuddin Maliki mengatakan, implementasi Kurikulum Merdeka Belajar masih terkendala sarana penunjang, terutama Information Technology (IT).

Hal itu disebabkan Kurikulum Merdeka Belajar itu punya konsentrasi pengembangan pembelajaran yang memang fleksibel, tetapi kemudian ketergantungannya terhadap IT akses internet itu menjadi lebih kuat.

“Nah (akses internet) menjadi kebutuhan utama bag penyelenggara atau guru sekolah-sekolah,” kata Prof. Zaindin Maliki ketika melakukan kunjungan ke Palembang, Sumatra Selatan dalam rilisnya yang diterima media ini.

Dikatakan implementasi Kurikulum Merdeka Belajar ini menjadi terdepan. Namun diwilayah  terpencil dan tertinggal (3T) yang belum memiliki akses internet. Dari segi konsep memang kurikulum ini menempatkan sumber belajar itu tidak hanya terbatas pada guru bahkan tidak hanya terbatas pada buku, tapi yang ingin dipelajari itu adalah kehidupan itu sendiri yang luas,” kata Zainuddin.

Menurut politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini, misalnya dalam kurikulum tersebut jika belajar tentang ekonomi dengan pendekatan utility memanfaatkan pasar, jadi para siswa-siswi langsung terjun ke pasar atau kalau tidak bisa disimulasikan saja. Nah, kalau mensimulasikan itu kan butuh teknologi, disinilah kelemahan dari implementasi dari Kurikulum Merdeka Belajar ini yang dijalankan oleh sekolah penggerak.