TV Digital Keniscayaan Menjaga Kemajemukan

TV Digital Keniscayaan Menjaga Kemajemukan
Djoko Tetuko

Dalam hal ini, pemerintah berusaha untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat dan menganggapnya sebagai suatu peluang bagi pengembangan industri penyiaran nasional ke depan.

Bahkan, pada era penyiaran digital, penonton TV tidak hanya menonton program siaran, tetapi juga bisa mendapat fasilitas tambahan seperti EPG (Electronic Program Guide) untuk mengetahui acara-acara yang telah dan akan ditayangkan kemudian. Dengan siaran digital, terdapat kemampuan penyediaan layanan interaktif dimana pemirsa dapat secara langsung memberikan rating terhadap suara program siaran.

Dalam roadmap implementasi penyiaran televisi digital, Pemerintah merencanakan akan melakukan Analog Switch-Off (ASO) secara nasional. Oleh karena itu, sejak kini masyarakat dan para pelaku industri agar mempersiapkan diri untuk melakukan migrasi dari era penyiaran TV Analog menuju era penyiaran TV Digital Indonesia.

Tanpa mengurangi rasa hormat bahwa TV Digital Indonesia akan menjadi penguatan dalam menjaga persatuan dan kesatuan anak bangsa. Sehingga TV Digital mampu menjaga kebhinekaan dan kemajemukan.

Sabagaimana butir-butir pengamalan Pancasila pada sila ke-3, “Persatuan Indonesia” dalam perwujudan melalui siaran televisi nasional bernama TV Digital Indonesia dengan berbagai jaminan kualitas dan modernisasi, guna menjaga semboyan;

(1). Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.

(2). Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.

(3). Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.

(4). Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.

(5). Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

(6). Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.

(7). Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa. (*)