TV Digital, “Kebangkitan Nasional Baru”

TV Digital, “Kebangkitan Nasional Baru”
Djoko Tetuko

Oleh : Djoko Tetuko – Pemimpin Redaksi WartaTransparansi.com

Televisi Digital adalah sebuah keniscayaan dalam menyongsong peradaban baru sekaligus perubahan baru. Dimana kehidupan dunia akan berubah total, setelah mesin elektronik bernama digital dengan dukungan kekuatan internet, mengubah berbagai transaksi perdagangan dan bisnis, serta pelayanan publik yang sudah berjalan dengan sistem aplikasi berkekuatan digital.

Perubahan kehidupan “dunia baru” itu, karena digitalisasi memang bukan sekedar pilihan, tetapi mau tidak mau kecanggihan teknologi itu menjadikan kehidupan sosial menjadi tergantung pada “pasar digital”. Tinggal ke depan perlu mendapat perhatian secara khusus apakah “pasar digital” ini akan menggerus kekuatan budaya bangsa Indonesia dengan kehebatan masyarakat gotong royong atau justru menguatkan kesatuan anak bangsa dalam model baru.

Kehadiran secara nasional dengan jaminan “TV Plus”, karena Televisi Digital bukan sekedar layar kaca untuk konsumsi tontonan program siaran TV Digital. Namun jauh lebih dahsyat bahwa TV Digital sudah dikonversi dengan program data dengan berbagai penawaran sangat menakjubkan. Dan dalam waktu tidak terlalu lama, hampir pasti perkembangan data digital dari televisi akan terus berkembang mengikuti proses perkembangan kecanggihan teknologi yang melaju begitu cepat.

Kondisi riil bahwa pada November 2022 nanti, hampir seluruh wilayah di Indonesia sudah mendapat program siaran TV Digital, dan sejak 30 April 2022 sudah 56 wilayah mendapat program TV Digital. Inilah sebuah “Kebangkitan Nasional Baru” bagi bangsa dan negara Indonesia dalam meningkatkan persaingan di berbagai bidang. Mengingat seluruh pelosok di tanah air sudah mendapat jaminan mutu menerima siaran TV Digital dengan suara jernih dan gambar bersih serta dukungan program data.

Tentu saja “Kebangkitan Nasional Baru” ini bukan sekedar memanfaatkan pembaharuan dari TV Analog ke TV Digital. Tetapi pendampingan publik menjadi lebih cerdas dan pandai juga kritis, dalam turut serta menjaga marwah anak bangsa supaya bukan menjadi korban perubahan teknologi yang juga perubahan kehidupan sosial berbasis digital, tetapi justru menjadi prioritas memanfatakan semaksimal mungkin, guna menyelamatkan generasi masa kini dan masa akan datang, dalam memanfaatkan teknologi digital berbasis internet menjadi kekuatan baru, bukan menjadi ancaman baru. Apalagi menjadi musuh baru dalam momentum kehidupan.

Sekedar sebagai refleksi Kebangkitan Nasional pada 20 Mei 2022, perpindahan TV Analog ke TV Digital secara nasional, pada proses transisi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) dari pandemi menuju endemi, terbukti bangsa Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika, Dr Rosarita Niken Widiastuti M.Si, Staf Khusus Menkominfo RI, pada Bimbingan Teknis Journalist Fellowship Media Online Kominfo, Senin (23/5/2022) bahwa regulasi sebagimana tertuang pada Undang Undang Cipta Kerja bahwa batas akhir analis switch-off (ASO) pada tahun ini, tepatnya 2 November 2022, secara nasional sudah harus terselesaikan. Moment perubahan layanan televisi secara nasional dari analog dengan mengandalkan pemancar, kemudian berubah menjadi teknologi digital dengan kekuatan sinyal, mampu bangkit dari berbagai ketertinggalan dan
keterpurukan akibat pandemi, bangkit dengan perubahan baru program siaran televisi dan pemerataan kualitas siaran di seluruh pelosok negeri.

“Kebangkitan Nasional Baru” itu minimal berdampak ke semua sektor kehidupan, termasuk pendidikan dan ekonomi. Mengingat program siaran televisi sangat bersinggungan dengan pendidikan dan ekonomi secara langsung. Bahkan tidak berlebihan jika kekuatan pembaharuan pendidikan dan ekonomi sudah menguat, maka akan mewujudkan bangsa yang kuat, sehat, dan bermartabat.

Kebangkitan dari TV Digital

Diketahui, Kebangkitan Nasional ditandai dengan lahirnya Organisasi Budi Utomo 20 Mei 1908 oleh Dr. Wahidin Soedirohoesodo dan Dr. Soetomo. Organisasi sosial intelektual ini menyatukan semangat persatuan dan kesatuan bangsa untuk mewujudkan kemerdekaan bangsa Indonesia. Dan “Kebangkitan Nasional Masa Kini” (Kebangkitan Nasional Baru) ialah mewujudkan kemerdekaan seluruh bangsa Indonesia mampu memanfaatkan kelebihan dan pemerataan jaminan kualitas TV Digital menuju kemapanan ekonomi dan peningkatan kehidupan sosial, guna mencapai kemakmuran dan kesejahteraan yang berkeadilan.

Paling tidak, pemerintah bersama mitra kerja dari kalangan swasta melakukan pemetaan di sektor bisnis, perdagangan, dan berbagai usaha serta pelaku usaha mikro sekalipun dalam bersaing sehat memanfaatkan teknologi digital (baca, TV Digital) dalam meningkatkan kinerja atau usaha. Sehingga gambaran memanfaatkan kecanggihan era digital untuk kebangkitan secara nasional akan segera terwujud.

Sebagaimana peringatan Hari Kebangkitan nasional (Harkitnas) yang ke-113 pada 20 Mei 2021, pemerintah mengumumkan melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan tema “Bangkit! Kita Bangsa yang Tangguh”. Tema ini mengingatkan bahwa semangat Hari Kebangkitan Nasional mengajari untuk selalu optimis dalam menghadapi masa depan dari berbagai tantangan dan persoalan yang ada.

Oleh karena itu, menghadapi
Zaman Informasi (juga dikenal sebagai Zaman Komputer’, ‘Zaman Digital, atau Zaman Media Baru) adalah sebuah periode sejarah pada permulaan abad ke-20 dan dikarakterisasikan oleh peralihan cepat dari industri tradisional yang dibawa Revolusi Industri melalui industrialisasi ekonomi yang utamanya berbasis pada teknologi informasi.
Kemunculan Zaman Informasi dapat diasosiasikan dengan pengembangan teknologi transistor. Dengan penuh inovasi dan kreatif mengembangkan semaksimal mungkin.