banner 728x90

Timnas U-23 Gagal Target, Prestasi pun Merosot

Timnas U-23 Gagal Target, Prestasi pun Merosot
ILUSTRASI : Timnas SEA Games Indonesia (merah) ketika melawan Thailand

VIETNAM (WartaTransparansi.com)  – Hampir seluruh suporter Indonesia lemas dan tidak berdaya, ketika menyaksikan drama semifinal antara z Indonesia vs Thailand, Kamis (19/5/2022) berakhir tragis. Tim Nasional (Timnas) U-23 menyerah kalah 0-1 setelah melalui perpanjangan waktu.

Sekedar sebagai catatan bahwa pertandingan di Stadion San Van Dong Thien Truong, asuhan Shin Tae-yong seperti kehilangan irama permainan, sehingga tidak mampu menampilkan permainan rancak sebagaimana ketika menaklukkan Timur Leste, Philipina, dan Myanmar dengan kemenangan meyakinkan.

Sesunggunya Thailand juga tidak terlalu istimewa, walaupun beberapa kali racikan serangan Tim Gajah Putih mengancam gawang Timnas. Tetapi karena Garuda Muda gagal menampilkan permainan terbaik, sehingga menerima kenyataan pahit.

Kegagalan menembus babak final, berarti gagal pula memenuhi target Ketua Umum PSSI Muchamad Iriawan untuk membawa pulang medali emas. Selain itu, dari catatan prestasi di SEA Games semakin merosot karena pada saat event yang sama di Philipina 2019, asuhan Indra Syafri berhasil menembus babak final, sayang gagal juara karena dikalahkan Vietnam.

Kegagalan ini membuat Garuda Muda kembali gagal mengulang kesuksesan pada 1991 di SEA Games Manila. Saat itu Indonesia menang 4-3 atas Thailand melalui adu penalti. Sejak pertama kali ikut serta di SEA Games pada 1977, Indonesia telah 23 kali menghadapi Thailand.

Dari 23 pertemuan tersebut, Indonesia kerap tak berkutik. Indonesia tercatat hanya meraih enam kemenangan yang tiga di antaranya didapat lewat adu penalti. Sementara itu, Thailand sukses merengkuh 15 kemenangan, dan dua laga sisa berakhir imbang.

Absennya Asnawi Mangkualam menang sangat berpengaruh terhadap lini tengah Garuda Muda. Terbukti,

Shin tae-yong yang memilih Rachmat Irianto mengisi posisi bek sayap kanan menggantikan Asnawi, belum mampu memberikan corak permainan apik dan produktif seperti melahirkan 11 gol di babak penyisihan grup. Sementara itu, Marselino Ferdinan dipercaya bermain sebagai starter. Marselino bekerja sama dengan Marc Klok dan Ricky Kambuaya, sudah berusaha menjaga irama permainan penyerang dan bertahan tetapi sering salah taktik.