Kamis, 28 Maret 2024
27 C
Surabaya
More
    Jawa TimurMojokertoWabah PMK Tembus 523 Ekor Sapi, Pemkab  Mojokerto Tutup Pasar Hewan Selama...

    Wabah PMK Tembus 523 Ekor Sapi, Pemkab  Mojokerto Tutup Pasar Hewan Selama 1 Bulan

    MOJOKERTO (WartaTransparansi.com) – Mojokerto – Pemkab. Mojokerto melalui Dinas Pertanian melakukan gerak cepat dengan menutup sejumlah pasar hewan yang menyebar di Kab. Mojokerto. Upaya ini untuk mengantisipasi sekaligus mencegah penyebaran wabah PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) pada ternak sapi, dikarenakan penularan wabah tersebut cukup cepat.

    Kadis Pertanian, Nurul Istiqomah didampingi Kabid Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto, Drh Agus Harjito menyebut, tingkat penularan wabah ini terbilang cukup tinggi. Hasil pendataan selama 4 hari berturut-turut ternak sapi yang terjangkit PMK terus bertambah. Data sampai hari Rabu (11-5-2022) pagi sudah tercatat 523 ekor sapi yang terjangkit PMK.

    Sebelumnya lanjut Kadis Pertanian, pada Minggu (8/5/2022) ternak sapi warga yang terjangkit wabah PMK, masih di angka 320 ekor dari 13 kecamatan dan 33 desa. Kemudian pada , Senin (9/5/2022) ternak sapi yang sudah terjangkit wabah PMK bertambah naik menjadi 408 ekor yang menyebar di 15 kecamatan dan 45 desa.

    Baca juga :  Layanan Kesehatan Pemkot Mojokerto Tetap Siaga Selama Liburan Idul Fitri

    Masih katanya, hingga saat ini, Rabu (11-5-2022), bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertanian, terus melakukan pendataan dan pemeriksaan untuk menuntaskan di 309 Desa/Kelurahan yang menyebar di 18 kecamatan di Kab. Mojokerto dan jumlah ternak sapi dipastikan bisa naik lebih dari 100 ekor sapi, karena hasil laporan sampai Rabu pagi tadi, petugas sudah mencatat 523 ekor sapi yang terjangkit PMK.

    “Tingkat penularannya cukup tinggi dan cepat mencapai 90-100 persen, karena penularan wabah PMK ini selain cepat menyebar di pasar hewan, juga bisa dari mobil pengangkut sapi.,” jelas Kadis Pertanian, Nurul Istiqomah didampingi Kabid Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto, Drh Agus Harjito, Rabu (11-5-2022) pagi.

    Baca juga :  Bupati Mojokerto Jenguk Bayi Terlantar di RSUD Mojosari

    Masih kata Agus Harjito, tenaga bidang kesehatan ternak telah melakukan berbagai langkah guna memutus penyebaran wabah PMK lebih luas. Selain memberlakukan lockdown di sejumlah pasar hewan dengan penutupan sementara selama 1 bulan, juga gencar melakukan desinfeksi di spot penting dan penyuluhan melalui program KIE (komunikasi, informasi dan edukasi)

    Menurut Agus, wabah PMK ini memang menjadi atensi bagi pemerintah. Bahkan dirinya juga menganggap bahwa wabah ini menyerupai covid versi sapi. Namun virus ini tidak mematikan, karena angka kematian sapi yang terjangkit wabah ini cenderung rendah.

    “Angka kematian 1 sampai 5 persen saja. Sedangkan angka kesembuhan sekitar 95 persen. Karena PMK pada ternak sapi dapat sembuh jika diobati. Namun wabah PMK ini, menjadi atensi pemerintah. Bisa dibilang Covid-19 di dunia ternak sapi,”jelas Agus.

    Pantauan di sejumlah pasar hewan, Sebanyak 6 pasar hewan di Mojokerto terpaksa ditutup sementara. Sejumlah pasar hewan tersebut menyebar di wilayah Kecamatan, Pungging (Pasar Ngrame), Kec. Pacet (Pasar Pandan), Kec. Gondang (Pasar Pohjejer), Kec. Jatirejo (Pasar Dinoyo) serta paar hewan di Kec. Kemlagi.

    Baca juga :  Pelaku Penipuan CPNS, Warga Ploso-Jombang Masuk Jeruji Besi Ancaman 4 Tahun Penjara Menanti

    Masih penjelasan Agus, tanda-tanda ternak sapi yang tertular penyakit PMK yakni demam, keluar liur, moncong dan lidah seperti melepuh sehingga hewan ternak tidak mau makan yang menyebabkan sakit. JIka tidak secepatnya di bri pertolongan, dapat merembet ke bagian kaki bahkan bisa mengakibatkan kuku lepas.

    Namun sapi yang terjangkit wabah PMK ini lanjut Agus, masih bisa disembuhkan dan butuh waktu 10-14 hari diobati menggunakan Analgesik antipiritik (obat anti demam) antihistamin, vitamin dan antibiotik.

    “Pertolongan pertama bisa diberikan oralit campuran gula dan garam atau dikasih telur ayam juga bagus. Itu untuk menjaga kondsi tubuh sapi,”tukas Agus. (gia)

    Reporter : Gatot Sugianto

    Sumber : WartaTransparansi.com

    Berita Terkait

    Jangan Lewatkan