Kalau ini bisa dilakukan akan bisa mendapatkan Sekdaprov yang kompetitif dan sesuai harapan ASN dilingkungan Pemprov Jatim, harapan gubernur Khofifah, serta mampu berkomunikasi dengan 120 anggota DPRD Jatim, serta membangun kepercayaan ditingkat 38 kabupaten/kota se Jatim, maupun ke pemerintah pusat.
Sementara itu Pengamat Politik dan Peneliti Senior Surabaya Survey Center (SSC) Surokim Abdussalam terpisah menyatakan, pemilihan Sekdaprov Jawa Timur kali ini jelas sangat srategis dan krusial.
Ini tidak saja terkait semata jenjang karier birokrat di Pemprov tetapi relasi tahun 2024. Ketiganya sudah melewati tahapan tes dan terukur. Namun penilaian itu tidak akan berhenti disitu saja melainkan ada pertimbangan tambahan. Apa itu ? yakni faktor politis dan teknis, khususnya dengan relasi kuasa pengguna jabatan Sekda yaitu Gubernur.
Demikian juga dengan calon Sekda juga harus memiliki relasi kuasa dan kesamaan frekuensi dengan gubernur. Lebih lebih mengawal tahun 2024. Namun semua itu akan kembali kepada gubernur sebagai user dan itu sebagai pertimbangan. Gubernur sah sah saja memberikan pertimbangan tersebut, kata Surokim.
Sebagaimana diketahui Sekdaprov Jawa Timur saat ini di jabat Pj Wahid Wahyudi dan telah di perpanjang kali kedua hingga dilantiknya Sekdaprov difinitif. Wahid Wahyudi adalah Kadis Pendidikan Jawa Timur. (sr/min)