Namun lanjut dia, semuanya berubah dengan seiring kehadiran Nabi Muhammad SAW untuk menyebarkan Agama Islam. Di dalam ajaran Islam, posisi perempuan melompat jauh tinggi dibandingkan sebelumnya. Bahkan dalam Quran pun ada surat yang identik dengan nama perempuan seperti Surat Anisah dan Surat Mariam. Yang mengejutkan dalam Surat Al-Mujadilah atau perempuan yang beragumentasi, menunjukkan pada zaman Nabi bahwa dalam Islam perempuan diberikan hak-haknya untuk berpendapat.
Kini, menurut Sarmuji dimana kebetulan pada peringkat Nuzulul Quran kali ini bertepatan dengan peringatan Hari Kartini di mana Kartinilah yang mendobrak zaman itu yang menganggap posisi perempuan direndahkan. “Berkat Raden Ajeng Kartini akhirnya kaum perempuan bisa mendapatkan tempat yang layak, dimana kedudukan perempuan sama dengan kamu laki-laki,” tambahnya.
Mungkin saja, saat itu Kartini juga sudah belajar tentang perempuan dari seorang Kiai Soleh yang mengerti posisi perempuan di Alquran. “Kini, kita harapkan apa yang sudah ditunjukkan oleh Kartini itu dapat diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari,” pintanya. (sr/min)