SURABAYA (WartaTransparansi.com) – HARPI (Himpunan Ahli Rias Pengantin Indonesia) Jawa Timur menggelar workshop dan pergelaran rias pengantin untuk mellenial di Grand City Surabaya, Senin (28/3/2022).
Ketua IIPG (Ikatan Istri Partai Golkar) Jawa Timur Hj. Luluk Maqnuniah M Sarmuji memuji dan mendukung para perias senior yang mau mengedukasi kepada generasi mellenial sebagai kader penerus rias adat pengantin.
Namun pihaknya juga meminta rias adat pengantin itu di patenkan sesuai daerahnya masing masing sebagai kekayaan budaya Jawa Timur.
Bagi generasi mellenial yang belum tahu akan rias adat, workshop dan pergelaran semacam ini sangat penting. Tadi saya dapat cerita dari Ibu Nurul Fajeri, ketua panitia, bahwa rias pengantin di beberapa daerah sudah di patenkan. Harapan kami bisa dikembangkan dan setiap daerah memiliki ciri khas dan itu dipatenkan, kata Luluk ketika memberikan sambutan.
Saya ingin perias pengantin meniru corak batik dimana setiap daerah punya khas masing masing. Misalnya batik khas Madura, batik khas Lamongan, batik khasLumajang, dan batik batik itu di patenkan. Mereka juga punya Yayasan.
Perias pengantin harus seperti itu. Lalu setiap daerah mengeluarkan buku saku lengkap dengan asal usul rias adat pengantin tersebut.
Ketua DPC HARPI Melati Jawa Timur Akhmad Muniffi S.Pd menyatakan, kegiatan ini bertujuan menggali budaya Jawa Timur. Karena selama ini rias adat pengantin tidak update, tidak ditunjukan kepada masyarakat umum.
Di Jawa Timur Akhmad Muniffi, setiap daerah punya ciri sendiri sendiri dan mulai dibakukan. Selama ini masyarakat tidak tahu rias adat semacam ini berasal dari mana.
Berangkat dari situ, kemudian kami mengajak teman anggota HARPI melakukan workshop dan pergelaran. Kegiatan kali ini baru tahap awal saja, kedepan akan dilakukan lebih sering lagi dan tetap penggalian pengantin Jawa Timur.