“Sering kali memang persoalan khilafiyah ini menjadi penyebab perpecahan umat. Masyarakat perlu diajarkan lagi agar bagaimana bisa memahami perbedaan, tidak mudah menyalahkan. Khilafiyah itu pasti akan selalu ada, tapi jangan sampai menghilangkan subtansi kita dalam bergama,” terang Ridwan.
Ridwan juga mengajak masyarakat untuk bisa berpikir luas dalam memahami perbedaan, tidak mudah terprovokasi, tidak gampang menyalahkan. Sebab, ada hal yang lebih penting yang harus dipertahankan, yaitu persaudaraan dan persatuan umat dan bangsa.
“Jadi saya mohon ini segara diakhiri, jangan lagi digoreng, dibesar-besarkan karena tidak manfaatnya, karena merusak persaudaraan umat Islam,” jelasnya.
Seperti diketahui, polemik ini bermula ketika Khalid Basalamah mengomentari pertanyaan jemaah soal hukum wayang dalam Islam. Ia menyebut sebaiknya hal ditinggalkan dan meminta dalang bertaubat karena tak sesuai dengan standar Islam. Pernyataan itu lantas menuai reaksi keras dari pelbagai kalangan terutama kalangan dalang.
Lalu, pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus
Miftah turut menggelar pertunjukan wayang kulit di Pondok Pesantren asuhannya, Ora Aji, Sleman Yogyakarta. Pertunjukan yang itu dinilai penuh sindiran yang diduga ditujukan untuk Khalid yang mempermasalahkan keharaman wayang. (mat)