Sementara itu, ditempat yang sama, Dinas Perindag Provinsi Jawa Timur juga menggelar operasi pasar guna mengatasi kelangkaan minyak goreng di pasaran.
Menurut Khofifah, seharusnya kelangkaan tidak harus terjadi karena total produksi minyak goreng di Jatim mencapai 63.000 ton per bulan dari total kebutuhan minyak goreng sebanyak 59.000 ton per bulannya. Artinya, terdapat surplus sebesar 4.000 ton setiap bulannya.
“Di pasar tradisional biasanya stok tersedia, tapi harganya jauh dari HET. Saat ini HET untuk minyak goreng dengan kemasan premium Rp 14 ribu per liter, HET minyak goreng dengan kemasan sederhana Rp 13.500 per liter, HET minyak goreng curah Rp 11.500 per liter. Akan tetapi untuk mendapatkan harga sesuai HET di pasar tradisional ternyata tidak mudah. Sementara di retail modern sering kosong stock nya,” tuturnya.
Khofifah mengaku telah mengkomunikasikan kondisi tersebut dengan Menteri Perdagangan dan bersama Pangdam serta Kapolda melakukan sidak ke pabrik minyak goreng. Hasilnya, diduga ada persoalan dalam pendistribusiannya karena pabrik mengatakan tidak pernah mengurangi jumlah produksi.
Untuk mengatasi persoalan tersebut, Khofifah mengajak seluruh satgas pangan di segala lini untuk mengecek alur distribusi. Tujuannya, untuk mencari dimana benang kusut kelangkaan minyak goreng tersebut. Sebab, stok minyak di pusat perbelanjaan modern dan minimarket banyak yang kosong meski telah melakukan Pre Order (PO).
Sementara itu, Bupati Jember Hendy Siswanto mengatakan bantuan zakat produktif untuk modal usaha bagi pelaku usaha ultra mikro sangat bermanfaat dan sangat produktif untuk masyarakat Jember. Terkait stok dan harga minyak goreng yang naik turun dan, Hendy berjanji akan terus melakukan pengecekan dan penetrasi pasar.
“Dukungan Gubernur Khofifah dan Pemprov Jatim akan sangat membantu masyarakat melanjutkan modal usaha untuk pelaku UMKM,” imbuhnya.
Fatima (63) mengucapkan terima kasih atas bantuan modal yang diberikan Gubernur Khofifah. Tentu, modal tersebut dibuat untuk mendukung usahanya sebagai penjual nasi bungkus.
“Terima kasih Bu Khofifah. Modal ini akan saya gunakan untuk beli minyak goreng, kertas minyak dan bahan-bahan lain untuk jualan nasi bungkus,” ungkapnya. (jon/ais)