Maka Kementerian Sosial, akan mengawal dan mengevaluasi pemberian bantuan kewirausahaan itu. Termasuk, bilamana di tengah perjalanan mereka masih ada kendala dan membutuhkan training tambahan.
“Tetap kami evaluasi apa yang harus disempurnakan. Pastinya tidak semulus itu, bahkan yang normal pun jika usaha tidak semulus itu. Makanya kami evaluasi dan akhirnya bisa,” harapnya.
Menteri Sosial kelahiran asli Kediri tersebut juga berpesan kepada Bupati Kediri yang akrab disapa Mas Dhito itu untuk membantu memantau progres dari bantuan yang diberikan. Imbuhnya.
Dilokasi yang sama Bupati Kediri Hanindhito Hermawan Pramana, menyampaikan, pemberian bantuan kewirausahaan itu disesuaikan dengan kebutuhan para penerima manfaat. Sebagaimana dialami Didik Suwanto yang telah menghabiskan hartanya untuk mengurus anaknya yang sakit.
“Bapaknya ini membutuhkan sepeda motor untuk melanjutkan kehidupannya maka diberikan motor, ada pula mantan pecandu napza tapi sekarang sudah tobat mau buka toko kelontong untuk usaha, maka kami berikan kebutuhan untuk buka toko kelontong,” tuturnya.
Sementara itu, Didik Suwanto usai menerima bantuan menceritakan, selama ini dia berjualan tikar spon keliling untuk menghidupi istri dan dua orang anaknya.
Namun, pada awal Januari 2022, dia mengetahui anak bungsunya sakit terlihat dari mata kiri yang mulai bengkak. Semenjak itu, ia tidak bisa berjualan karena harus mengurus pengobatan anaknya.
“Kemarin sudah jual motor untuk mencukupi kebutuhan, kendaraan di rumah sebenarnya masih ada tapi rusak,” tegasnya.
Kini putranya sudah satu minggu menjalani perawatan di RSUD Dr Soetomo Surabaya. Adanya sepeda motor dan modal usaha berupa tikar yang diterima dinilai sangat membantu dirinya bersama keluarga. Tandasnya. (Abi)