Sehingga untuk mendorong upaya tersebut dirinya mengusulkan kepada pihak Disbudparpora agar bisa mengakomodir secara Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) melalui mekanisme Perubahan Anggaran Keuangan (PAK).
” Karena upaya tersebut memerlukan sebuah anggaran dan sudah masuk kedalam APBD dan PA mungkin nanti akan melalui mekanisme PAK pada tahun 2022,”tegasnya.
Dirinya juga akan menambahkan jika adanya masukan masyarakat khususnya para tokoh pengiat seni dan budaya bilamana adanya usulan lain, berkenaan dengan ikon atau ciri khas Kota Kediri kedepannya.
” Melihat jika nanti ada masukan dari para tokoh masyarakat, seni budaya, agama. Yang intinya ingin memadukan suatu ikon maka akan kita libatkan, agar menjadi sebuah kebanggaan bagi Kota Kediri,” urainya.
Terpisah, Pengiat Media Sosial Risma Hanavia menuturkan, biasanya sebelum terjadi wabah pandemi sering melakukan aktivitas foto dengan nuansa alam terbuka.
Namun semenjak adanya wabah pandemi Covid-19 berdampak beberapa lokasi wisata alam ditutup di wilayah Kediri, maka dirinya melakukan foto di tengah kota dengan memanfaatkan lokasi menarik.
” Bangunan rumah kuno disini memiliki ciri khas tersendiri dan tidak kalah dengan kota kota lainya, bahkan sangat cocok untuk membuat konten foto dan video saya,”pungkasnya. (Abi).