Tantangan ketika melakukan pemeriksaan sapi ini justru pada indukan impor yang notabene mempunyai karakter berbeda dengan pejantan lokal yang cenderung lebih kalem.
“Tantangan bagi pemeriksa kesehatan dan peternak ini terletak pada karakteristik indukan impor. Dihabitat asalnya, indukan ini memang dilepas sehingga sedikit agresif,”ungkapnya.
Terpisah, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengatakan, agar semua peternak terus berinovasi dalam menentukan formula terbaik untuk pengembangbiakan dan penggemukan sapi-sapi tersebut.
“Fokus pengembangbiakan sampai berjumlah banyak. Kalau itu sudah tercapai, maka profit untuk peternak-peternak kita ini akan datang secara sendirinya,”ucapnya.
Dirinya juga mengingatkan kepada jajarannya agar terus lakukan pemeriksaan dan menjaga kualitas sapi dengan memberikan pakan terbaik. Pungkasnya.
Untuk diketahui per tanggal 3 Februari 2022, dari 146 ekor betina impor yang sudah didistribusikan ke kelompok peternak telah melahirkan 13 ekor sapi anakan.
Sedangkan dari 500 sapi jantan sudah terdistribusi 400 ekor. Diperkirakan, keselurahan sapi ini akan terdistribusi akhir Maret mendatang. (abi)